Keserasian Gender di Rumah, Kesetaraan Gender di Kehidupan Sosial
NU Online · Kamis, 29 Maret 2007 | 11:34 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi mengingatkan agar kaum perempuan di lingkungan NU bisa menempatkan diri dengan baik. Keserasian gender harus dikembangkan dalam kehidupan rumah tangga sedangkan kesetaraan gender harus dikembangkan dalam kehidupan sosial.
Hal tersebut dituturkannya dalam acara harlah ke-61 Muslimat NU, Kamis (29/3), di Istora Senayan Jakarta. “Kalau dalam kehidupan rumah tangga dikembangkan kesetaraan gender, nanti yang timbul egoisme masing-masing fihak,&<>rdquo; tuturnya.
“Perempuan itu pakaiannya laki-laki dan laki-laki itu pakaiannya perempuan, mereka saling menyelimuti,” tandasnya memberikan pengandaian dihadapan 15 ribu anggota Muslimat NU yang memadati Istora.
Sementara itu dalam kehidupan sosial atau pekerjaan, perempuan berhak untuk berkembang dan meniti karir seperti laki-laki sehingga mereka dapat mencapai level tertinggi sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki.
Dikatakan oleh pengasuh ponpes Mahasiswa Al Hikam ini Muslimat NU dalam mengembangkan ajaran dakwahnya harus mengikuti cara berfikir para ulama NU. “Harus jelas yang mengajar siapa dan runutannya kemana. Kita belajar dari Imam Syafii bukan dari Imam Samudra, dari Abu Bakar Siddiq, bukan Abu Bakar Baasyir,” tambahnya.
Kiai Hasyim merasa prihatin dengan perkembangan pemikiran Islam saat ini. Banyak pemikir Islam yang “genit” yang hanya menjadi kepanjangan tangan orang lain. “NU bukan mengadopsi pemikiran asing yang malah membentur-benturkan. NU juga tidak memusuhi Barat, tapi NU menjembatani keduanya,” tegasnya. (mkf)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
5
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua