Sao Paulo, NU Online
Polisi Sao Paulo menembak mati 22 orang tersangka anggota geng perusuh, Selasa (16/5) waktu setempat. Dengan demikian, jumlah total korban tewas dalam lima hari terakhir ini mencapai 150 orang.
Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva dalam keterangannya kepada wartawan mengatakan, sejak meletusnya kerusuhan massal itu, pihaknya sudah menawarkan bantuan kepada Gubernur Sao Paulo, Claudio Lembo untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerusuhan susulan. Namun �dia (Claudio) dengan tenang mengatakan bahwa dirinya tidak membutuhkan bantuan.�
<>Kerusuhan massal itu dipicu oleh geng First Capital Command yang dalam bahasa Portugis disingkat PCC. Ini adalah sebuah kelompok kriminal terbesar di negara bagian Sao Paulo dan memiliki jaringan di banyak penjara. Anggotanya kini diperkirakan 10 ribu hinga 30 ribu orang.
Di tengah pemberitaan media mengenai �balas dendam� dan �pembunuhan massal di Sao Paulo,� pihak otoritas mengatakan bahwa dalam lima hari terakhir ini tercatat 93 anggota geng PCC tewas, 40 anggota polisi, 4 pejalan kaki, dan 18 narapidana (napi).
Sumber AFP melaporkan, ratusan anggota geng ini melancarkan serangan dengan senjata mesin dan granat ke kantor-kantor polisi, Jum�at (12/5), termasuk pemimpinnya Marcos Cacho, yang terkenal dengan �Marcola,� berpindah dari satu penjara ke penjara lain sebelum ahkirnya berpindah ke penjara keamanan utama.
Komandan polisi Kota Elizeu Teixera Borges mengatakan, kerusuhan massal yang terjadi sejak jum�at lalu bukan digerakkan oleh anggota geng, namun oleh para oportunis yang menghendaki agar situasi di Sao Paulo mengalami chaos.
Sementara itu Lula mengatakan bahwa situasi akan segera membaik. �Kami masih khawatir meski kejahatan terorganisir ini tidaklah lebih kuat dari masyarakat, polisi, pemerintah (Sao Paulo) dan Uni (pemerintah federal),� ungkap Lula.
Ditanya mengenai sikap publik dalam suatu poling, Rabu (17/5), yang menyalahkan pemerintahan Sao Paulo dan pemerintahan Feredal, Lula mengatakan: �Saya kira kita semua harus bertanggung jawab. Saya percaya bahwa seluruh rakyat Brazil ikut bertanggung jawab.� (dar)
Terpopuler
1
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
2
Gus Baha Ungkap Baca Lafadz Allah saat Takbiratul Ihram yang Bisa Jadikan Shalat Tak Sah
3
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M
4
Pos-Pos Petugas Penentu Kelancaran Lalu Lintas Jamaah di Jamarat Mina
5
Jamaah Diimbau Hindari Sebar Video Menyesatkan, Bisa Merusak Ibadah Haji
6
Hilal Awal Dzulhijjah 1446 H Berpotensi Terlihat di Aceh
Terkini
Lihat Semua