Kang Said: Profesi Penyair Disebut dalam Al-Quran
NU Online · Sabtu, 23 Agustus 2008 | 04:01 WIB
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Dr KH Said Agil Siradj (Kang Said) menyodorkan hal menarik bahwa satu-satunya surat Al-Quran yang berbicara tentang eksistensi sebuah profesi atau bidang keahlian adalah surat As-Syu’ara yang berbicara tentang perilaku dan cara berpikir para penyair.
Dalam orasi budayanya pada Halaqah Nasional Kebudayaan Pesantren bertema “Kebangkitan Sastra Pesantren" di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Jumat ( 22/8), Kang Said menyebutkan ciri penyair yang telah dijelaskan dalam Al-Quran.<>
Para penyair selalu mengikuti imajinasi dan mengembara ke mana-mana dan ketiga apa yang dituangkan jauh dari apa yang dilakukan.
“Nah, kecuali penyair yang beriman pada Allah dan beramal shaleh itu beda,“ ungkapnya menjelaskan kandungan ayat terakhir surat As-Syu’ara.
Tentang eksistensi sastra pesantren, Kang Said mengamini pendapat tuan rumah pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) bahwa di pesantren sastra bukanlah sesuatu yang aneh karena di pesantren para santri rata-rata hafal syi’ir-syi’ir.
“Contohnya santri Pasuruan, hampir rata-rata hafal Burdah (syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW). Makanya, jika ada santri yang tidak pernah baca Barjanzi (syair riwayat hidup dan pujian kepada Nabi), diragukan ke-NU-annya,” katanya yang disambut riuh hadirin.
Tentang warisan tradisi menulis pesantren dan kenyataan dunia tulis pesantren, Kang Said mengkritik kemasan sastra pesantren yang umumnya "kurang menjual".
“Kita itu kaya khazanah, hanya kurang bisa mengemas. Mestinya kan luar-dalam harus bagus,” katanya. Harapan Kang Said para santri harus menyampaikan pesan agama sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan zaman sekarang dan yang akan datang.
“Harus kontekstual seperti ayat liyatafaqqohu (hendaknya mereka mendalami) dan liyundziro (supaya mereka memberi peringatan) yang memakai bentul fiil mudhari yang bermakna sekarang dan akan datang,“ pungkasnya. (yus)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
6
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
Terkini
Lihat Semua