Kang Said: Peluru Polisi Dibeli dengan Uang Rakyat, Jangan Disalahgunakan
NU Online · Selasa, 1 November 2011 | 08:05 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siroj, meminta kasus penembakan Riyadhus Solihin, guru ngaji yang juga anggota GP Ansor Sidoarjo oleh oknum anggota kepolisian tidak dibelokkan dalam penanganannya. Kiai Said mengingatkan bahwa peluru yang dimiliki kepolisian dibeli dengan menggunakan uang rakyat, yang dalam penggunaan tidak semestinya disalahgunakan.
Hal itu disampaikan oleh Kiai Said setelah sebelumnya melakukan pertemuan dengan Kapolda Metro Jaya Irjend. Untung S. Radjab. Kapolri Jendral Timur Pradopo, berdasarkan keterangan dari Untung, sudah merespon kasus tersebut dan menyampaikan pesan agar penanganannya tidak dibelokkan.
<>
"Itu yang disampaikan Pak Untung ke saya. Jadi Kapolri sudah berpesan agar penanganan kasus itu tidak dibelokkan, seperti yang sekarang tampak di pemberitaan," terang Kiai Said di Jakarta, Selasa, 1 Nopember 2011.
Kang Said, demikian Kiai Said masyhur disapa menambahkan, berdasarkan investigasi kepolisian terjadinya penembakan bermula adanya tabrak lari oleh korban Riyadhus Solihin. Meski bersalah karena kelalaiannya, tidak semestinya polisi yang melakukan pengejaran langsung menembaknya hingga mati.
"Tabrak lari iya memang benar, tapi dia (Riyadhus Solihin) disebut membawa celurit itu tidak benar. Apalagi ada yang mengatakan dia mabuk, itu sama sekali tidak benar. Itu keterangan Kapolda, keterangan dari hasil investigasi yang dilakukan kepolisian sendiri," tegas Kang Said.
Yang lebih penting, masih menurut Kang Said, polisi sebagai pengayom dan pelindung masyarakat tidak semestinya melakukan tindakan main hakim sendiri, dengan secara langsung menghukum pelaku tabrak lari. Terlebih kepolisian Indonesia memiliki anggaran operasional yang juga didapatkan dari sumbangsih masyarakat.
"Peluru yang dipunyai polisi itu kan dibeli juga menggunakan uang rakyat, jadi penggunaannya jangan untuk membunuh rakyat, jangan disalahgunakan" pesan Kang Said tegas.
Seperti yang diberitakan, Riyadhus Sholihin tewas ditembak oknum anggota Reskrim Polres Sidoarjo, usai menyerempet seorang polisi di depan GOR Delta Sidoarjo, pada Jumat (28/10/2011) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB.
Penulis     : Emha Nabil Haroen
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua