IAI: Ekonomi Syariah Solusi Krisis Keuangan Global
NU Online · Ahad, 16 Agustus 2009 | 01:20 WIB
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) percaya bahwa sistem Ekonomi Syariah adalah salah satu alternatif sistem perekonomian yang tahan terhadap dampak krisis keuangan global yang terjadi. Karena itu, IAI memutuskan menjadi pelaku utama dalam pengembangan Standar Akuntansi Syariah di dunia.
Hal tersebut dipaparkan Direktur Eksekutif IAI, Elly Zarni Husin, dalam siaran persnya, Jumat (14/8) lalu. " Perlu solusi jangka panjang untuk mengatasi krisis keuangan global dan perlunya integrasi global perekonomian," ucap Elly.<>
Sebelumnya, dikutip dari Republika Online, IAI juga telah melaksanakan Konvensi Nasional Akuntansi (KNA) VI di Bandung pada Kamis (13/8). KNA VI mengangkat tema ”Peran Akuntan dalam Penataan Ulang Sistem Finansial Global Pasca Krisis”.
Ketua Panitia Pengarah IAI, Ilya Avianti, mengatakan, melalui KNA, akan disampaikan kesepakatan strategis yang terakumulasi tentang arah dan sasaran pembangunan dunia akuntansi yang diidamkan profesi.
"Profesi akuntan juga akan menyampaikan usulan kepada pemerintah Indonesia tentang berbagai isu nasional berdimensi akuntansi yang harus disikapi bangsa Indonesia," ujarnya.
Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI, Ahmadi Hadibroto, menyampaikan, saat ini profesi akuntan, secara berkesinambungan sesuai perannya telah melakukan upaya penataan ulang sistem finansial global.
Antara lain, persiapan konvergensi IFRS yang harus sudah diterapkan pada tahun 2012, pelaksanaan Standar Akuntansi Syariah, Standar Akuntansi bagi Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), dan banyak hal yang telah dilakukan oleh IAI untuk mengantisipasi pascakrisis dan zona perdagangan bebas. (rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
5
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua