Jakarta, NU Online
Rusuh Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Tuban diduga ada kaitannya dengan ulah Bupati Haeny Relawati dan Ketua KPUD Sumito. Kedua orang tersebut dituding Ketua Umum Dewan Syuro PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) melakukan manipulasi Pilkada.
"Haeny dan Ketua KPUD Sumito melakukan tindakan manipulatif dalam Pilkada, dan ini harus diperiksa teliti. Dan suami Haeny, Ali Hasan, juga harus diperiksa karena dapat proyek tanpa tender," tegas Gus Dur usai menerima perwakilan masyarakat Aceh di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (3/5).
<>Tindakan Haeny yang memanipulasi Pilkada dan membiarkan suaminya mendapat proyek tanpa tender dinilai Gus Dur melanggar Undang-undang.
"Saya punya bukti kuat, hari ini 6 orang sudah ngumpulin data dan kita akan membawa ke pengadilan. Adnan Buyung (Nasution, red) sebagai pengacara kita. Hariman Siregar yang mau," kata Gus Dur.
Kerusuhan di Tuban dipicu kemarahan massa pendukung pasangan Noor Nahar Husaen-Go Tjong Ping (Nonstop) yang dicalonkan PKB dan PDIP. Pasangan Nonstop kalah dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Tuban.
Massa Nonstop kemudian membakar pendopo dan gedung KPUD Tuban. Mereka juga merusak rumah Bupati Haeny yang dijagokan Golkar yang kembali mencalonkan diri dalam Pilkada. Polisi kini sudah menetapkan 41 tersangka dalam kasus ini. (rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
4
Kader PMII Dipiting saat Kunjungan Gibran di Blitar, Beda Sikap ketika Masih Jadi Wali Kota
5
Pihak MAN 1 Tegal Bantah Keluarkan Siswi Berprestasi Gara-gara Baju Renang
6
Kronologi Siswi MAN 1 Tegal Dikeluarkan Pihak Sekolah
Terkini
Lihat Semua