Fatayat NU dan Muslimat NU Tegal Terima Penghargaan
NU Online · Selasa, 29 April 2008 | 04:31 WIB
Pengurus Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) dan Fatayat NU Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, akan menerima penghargaan dari bupati setempat. Penghargaan itu akan diterima karena kedua organisasi perempuan NU tersebut dinilai sukses dalam pemberdayaan perempuan dan pemberantasan buta aksara.
“Saat pencanangan program pemberantasan buta aksara, kami mendapatkan undangan untuk menerima penghargaan. Tapi, nggak ditulis nama penghargaannya,“ tutur Ketua PC Fatayat NU Nurhasanah di Tegal, Senin (28/4) kemarin. Demikian dilaporkan Kontributor NU Online, Wasdiun.<>
Nurhasanah mengakui bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Muslimat NU dalam pemberantasan buta aksara. “Kami telah menuntaskan 906 orang yang terbagi dalam 47 kelompok se-Kabupaten Tegal,” ungkapnya.
Program dan kerja sama itu, katanya, telah terjalin sejak 2006 silam dan semua peserta telah menuntaskan pembelajarannya pada tahap pertama. Ia menjelaskan, ada tiga daerah yang angka buta aksaranya tinggi di Kabupaten Tegal, yakni Margasari, Bumijawa dan Suradadi.
Program tersebut, difasilitasi 42 tutor potensial. Semua merupakan kader-kader Fatayat NU dan Muslimat NU. “Atas kesigapan para tutor, alhamdulillah, sumbangsih NU secara umum dapat dirasakan masyarakat lewat kegiatan ini,” pungkasnya.
Meski demikian, lanjutnya, beberapa kendala kerap ditemui. Di antaranya, karena peserta program sebagian besar sudah tua. Maka, daya ingatnya sangat lemah sehingga perlu diulang-ulang dan membutuhkan kesabaran.
Juga karena secara ekonomi mereka lemah. “Sudah seharian bekerja untuk mencari nafkah, kemudian pada saat tutorial, banyak yang ngantuk akibat kecapaian. Kemudian, konsentrasi belajar mereka juga terbagi. Sebab, di saat belajar mereka juga berpikir, besok bisa makan apa tidak, ya? Kalau-kalau tidurnya kesiangan dan tidak bekerja pada pagi harinya,” papar Nurhasanah. (rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
4
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
5
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
6
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
Terkini
Lihat Semua