Warta

Demo Anarkis Bikin Investor Takut

NU Online  ·  Sabtu, 31 Maret 2012 | 04:37 WIB

Jombang, NU Online
Maraknya demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf prihatin. Sebab menurut pria yang akrab disapa Gus Ipul itu, ada efek penurunan gairah perekonomian akibat maraknya aksi demo tersebut.

“Sebab investor dan pelaku usaha itu takut kalau ada demo,” ucapnya usai takziah di rumah duka Nyai Hj Choiriyah Bishri, ibu KH Hamid Bishri sekretaris PCNU di PP Darul Ulum Rejoso Kamis (29/3) malam.
<>
Salah satu ketua PB NU ini  menjelaskan bahwa saat ini banyak investor yang menyatakan ingin investasi di Jatim.

“Ada banyak investor dari dalam maupun luar negeri,yang akan menanamkan investasinya di Jatim,” tuturnya.

Namun sebelum memastikan investasi, mereka selalu menanyakan dua hal. “Yang pertama yakni sarana prasarana pendukung dan yang kedua adalah tingkat kondusifitas masyarakat,“ urainya.

Untuk pertanyaan pertama, itu adalah tantangan bagi pemerintah provinsi. “Sedangkan yang kedua, itu ditentukan oleh masyarakat. Kalau sering demo, itu termasuk dinilai kurang kondusif,“ bebernya.

Apalagi bila demonya disertai aksi anarkis. Itulah sebabnya dia kembali mengimbau agar para pendemo menghindari aksi anarkis. “Kalau demo ingin menyampaikan aspirasi, ya silahkan. Tapi jangan sampai anarkis sebab bisa menimbulkan kerugian yang lebih besar pada masyarakat, “ urainya.

Bagaimana dengan kabupaten Jombang, dikatakan mantan ketua PP GP Ansor ini, Untuk  Jombang, selama ini menurutnya cukup kondusif. Makanya banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi.

“Ada investor yang ingin mendirikan kawasan industri di Jombang, ini peluang untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Jangan sampai mereka kabur gara-gara demo, “ jelasnya.

Sementara itu dalam sambutan saat takziah Gus Ipul mengungkapkan bahwa Nyai Hj Choiriyah Bishri,77, adalah contoh sosok ibu yang luar biasa. Istri (alm) KH Chasan Bishri, salah satu cucu pendiri PP Darul Ulum KH Tamim Irsyad tersebut sudah menjadi single parent sejak usia 31 tahun. Saat itu, dia sudah memiliki tujuh anak dan mengandung anak kedelapan.

“Dari tangan ibu-ibu yang luar biasa seperti inilah lahir tokoh-tokoh besar. Sebab ibu adalah madrasah pertama bagi anak,“ ungkapnya.



Redaktur     : Mukafi Niam
Kontributor : Muslim Abdurrahman