Pekat yang kurasakan
Resah gelisah tanpa penerang
Bagai rembulan terbelah
Hitam semua malam
Tak peduli apa yang kulakukan
Menghujamkan diri ke dalam pelukan
Pelukan penuh kesesatan<>
Yang kuharapkan turun
Sebuah senyuman, senyuman penuh cahaya
Perlahan musnahkan hitam itu
Hitam yang mengurung hatiku
Oh, Tuhanku!
Kutahu Kau tahu yang kulakukan
Malu kuhadapkan wajahku pada Mu
Tak pantas ku tadahkan tanganku
Mengemis ampunan-Mu
Tapi beginilah hidupku
Ampunan-Mu bagai nafasku
Kau berikan setiap berkurangnya umurku
Tak peduli apa yang kulakukan
Kau tetap Tuhan yang ampunannya
Maha Luas
Seluas penciptaan-Mu
17 Juni 2014
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua