Wamen PPPA Veronica Tan Sebut Pernikahan Dini Jadi Akar Penyebab KDRT
NU Online · Jumat, 14 Maret 2025 | 09:00 WIB

Wamen PPPA Veronica Tan saat sambutan dalam acara Diskusi Komunitas yang digelar Magdalena di The Jakarta Post, pada Kamis (13/3/2025). (Foto: NU Online/Amien)
Amien Nurhakim
Penulis
Jakarta, NU Online
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA) Veronica Tan menyebut bahwa pernikahan dini menjadi salah satu akar penyebab kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Indonesia.
"Pernikahan dini, kekerasan dalam rumah tangga, dan prostitusi terjadi karena perempuan tidak punya ekonomi, tapi beranak terus. Ini semua berawal dari kurangnya edukasi dan family planning yang berkurang," kata Veronica.
Pernyataan ini disampaikan Veronica dalam Diskusi Komunitas bertajuk Why Gender Equality Matters and Why We Need to #AccelerateActions yang digelar Magdalene di Gedung The Jakarta Post lantai 5, Jakarta Pusat, pada Kamis (13/3/2025).
Tanpa edukasi yang memadai, kata Veronica, perempuan akan terjebak dalam siklus kemiskinan dan ketimpangan gender yang sulit diputus.
Ia juga mengkritik maraknya pernikahan siri yang menghambat upaya pemerintah menekan pernikahan dini.
Meskipun Kementerian Agama telah menetapkan batas usia minimal menikah 19 tahun, tetapi praktik ini masih berlangsung karena kurangnya penegakan aturan dan dorongan budaya untuk menikah cepat.
“Peraturan tinggal peraturan, tapi kalau sudah jatuh cinta, ya nikah siri saja. Ini fakta yang terjadi,” jelas Veronica.
Sebagai informasi, acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional dan bertujuan memfasilitasi diskusi mendalam antarpemangku kepentingan mengenai pentingnya kesetaraan gender.
Latar belakang acara menunjukkan bahwa meskipun Indonesia mencatat penurunan Gender Inequality Index (GII) menjadi 0,447 pada 2023, tetapi tantangan kesetaraan gender masih besar. Kebijakan efisiensi fiskal tahun ini juga dikhawatirkan dapat memangkas layanan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Diskusi ini mengundang pemerintah, komunitas, organisasi, dan masyarakat untuk bersama-sama mencari solusi guna mempercepat tindakan nyata menuju kesetaraan gender di Indonesia.
Terpopuler
1
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
2
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
3
Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait
4
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
5
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
6
I'tikaf hingga Khataman Al-Qur'an, Kebiasaan Gus Baha di Bulan Muharram
Terkini
Lihat Semua