Riset Wahid Foundation, Ada 78 Kasus Kekerasan Motif Politik
NU Online · Senin, 11 November 2019 | 08:30 WIB
Merujuk dari Laporan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan Wahid Foundation, terdapat 78 kasus kekerasan bermotif politik keagamaan selama rentan waktu 2014 – 2018.
Sementara itu, riset Wahid Foundation dan Kementerian Agama tahun 2018 juga menemukan sebanyak 8,7 persen aktivis Kerohanian Islam di Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK) setuju bahwa pengeboman tiga gereja dan kantor polisi di Surabaya pada tahun 2018 adalah jihad yang benar.
Survei nasional lain, yakni yang dilakukan PPIM UIN Jakarta tahun 2018 tentang sikap Keberagamaan Guru Sekolah/Madrasah di Indonesia, dengan responden sebanyak 2.237 orang mengungkapkan bahwa sebanyak 33 persen guru agama setuju untuk menganjurkan orang lain agar ikut berperang mewujudkan negara Islam.
Dalam keadaan demikian, Alamsyah menyampaikan pentingnya empat hal sebagai benteng dari bahaya perpecahan: Pertama Pancasila yang mengandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan sosial.
Terpopuler
1
Atas Dorongan PBNU, Akan Digelar Jelajah Turots Nusantara
2
Rais Aam Sampaikan Bias Hak dan Batil Jadi Salah Satu Pertanda Kiamat
3
Asyura, Tragedi Karbala, dan Sentimen Umayyah terhadap Ahlul Bait
4
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
5
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
6
I'tikaf hingga Khataman Al-Qur'an, Kebiasaan Gus Baha di Bulan Muharram
Terkini
Lihat Semua