Rais Aam PBNU: Islam Agama Ilmu Pengetahuan Didampingi Kebenaran
NU Online · Rabu, 31 Januari 2024 | 10:30 WIB

Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar saat memberikan taujihat pada Puncak Harlah Ke-101 Nahdlatul Ulama di kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Rabu (31/1/2024). (Foto: NU Online/Lukman)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Yogyakarta, NU Online
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menegaskan bahwa Islam merupakan agama pengetahuan yang senantiasa dibarengi dengan kebenaran. Pernyataan ini didasarkan Al-Qur'an surat Al-Alaq ayat 1.
"Islam adalah agama ilmu pengetahuan selalu didampingi kebenaran," katanya saat memberikan taujihat pada Puncak Harlah Ke-101 Nahdlatul Ulama di kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Kota Yogyakarta, Rabu (31/1/2024).
Kiai Miftach menyampaikan bahwa awal pelantikan Rasulullah saw ada penyematan ada gelar umat iqra. Iqra, jelasnya, memang perintah membaca, tapi bukan sekadar membaca tulisan.
"Tapi jauh lebih dari pada itu. Kemampuan baca fisik non-fisik, alam, keadaan, situasi, tanda-tanda langit, ayat-ayat kauniyah. Itulah perintah yang ada dalam perintah iqra," katanya.
Artinya, lanjut Kiai Miftach, umat Nabi Muhammad saw harus punya kemampuan tanpa batas. Ada pengetahuan di manapun itu harus diambil.
Namun, ia menegaskan agar jangan lupa bahwa dalam ayat tersebut, iqra selalu bergandengan dengan bismi rabbik (dengan menyebut asma Tuhanmu). sebagai pengendali dan pengontrol.
"Kepandaian tanpa ada kontrol bismi rabbik mungkin ini yang dianggap diramalkan Ki Ronggowarsito, akeh wong pinter tapi keblinger (banyak orang pinter tapi keliru)," katanya.
Kiai Miftach menegaskan bahwa bismi rabbik ini merupakan kebenaran. Karenanya, seharusnya di mana ada kepintaran, di situ ada kebenaran. "Ini yang dicita-citakan oleh UNU Yogyakarta," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya, Jawa Timur itu.
Kehadiran UNU Yogyakarta ini membuat Kiai Miftach meyakini bahwa NU dilahirkan dan memasuki abad kedua ini adalah abad untuk lepas landas untuk meraih yang terbaik diwujudkan. Sebab, seharusnya UNU Yogyakarta ini baru dibutuhkan 50 tahun lagi, tetapi hari ini sudah hadir dalam waktu singkat.
"Ini ilham lailatul qadar. Nilai lailatul qadar ini khairun min alfi syahr, lebih baik dari 1000 bulan. Dihitung 83 tahun lebih 4 bulan, itu diwariskan dari segi nilai keutamaannya.
Terpopuler
1
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Pergunu Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah di Universitas KH Abdul Chalim Tahun Ajaran 2025
4
Pakai Celana Dalam saat Ihram Wajib Bayar Dam
5
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
6
Ribuan Ojol Gelar Aksi, Ini Tuntutan Mereka ke Pemerintah dan Aplikator
Terkini
Lihat Semua