Jakarta, NU Online
Budayawan Radhar Panca Dahana mengatakan, karakter moderat Islam Nusantara diwarisi dari gaya hidup masyarakat bahari atau masyarakat maritim yang biasa berhubungan dengan para pendatang baru dari berbagai pulau.<>
“Perlu kita sepakati dulu Islam Nusantara itu apa. Bagi saya, Islam Nusantara adalah Islam bahari,” katanya dalam diskusi Islam Nusantara di Kampus STAINU Jl Taman Amir Hamzah Matraman Jakarta Pusat, Jum’at (24/4)
Masyarakat bahari, kata dosen Pascasarjana Islam Nusantara STAINU Jakarta itu, juga sudah terbiasa dengan berbagai keyakinan dan kepercayaan yang berbeda-beda.
Menurut Radar, selain terbuka, masyarakat bahari bersifat egaliter, tidak merasa paling tinggi satu sama lain. “Batas pandangan kita adalah horizon laut, lurus, setara!” katanya.
Sukses penyebaran Islam di kawasan Nusantara sehingga menjadi agama mayoritas adalah karena para penyebar Islam berhasil berbaur dan menjadi bagian dari masyarakat bahari. Ini berbeda dengan model masuknya beberapa agama lain di Indonesia.
Dikatakan, Islam masuk ke Nusantara bukan dengan peperangan, bukan diawali dengan mendirikan pusat-pusat kekuasaan, dan juga bukan dengan mendatangi kepala suku atau tokoh masyarakat. (A. Khoirul Anam)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua