Mensos Jelaskan ‘Terapi Rebus’ Hanya untuk Napza, Bukan LGBT
NU Online · Ahad, 13 Maret 2016 | 11:00 WIB
Malang, NU Online
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengaku terkejut saat dirinya menjadi sasaran bully oleh kalangan aktivis media sosial. Kementerian yang dipimpinnya disebut akan membuat program rehabilitasi bagi kalangan LGBT, antara lain dengan terapi rebus.
Seperti dilansir kompas.com, Ahad (13/3), kepada wartawan di Malang, Jawa Timur Khofifah, meluruskan pemberitaan yang beredar.
Menurutnya, kementeriannya tidak mempunyai program rehabilitasi untuk LGBT. "Kami tidak punya kewenangan penindakan,” ujarnya.
Dalam kunjungan kerja ke Sidoarjo dan Mojokerto beberapa waktu lalu, Khofifah mengaku bertutur tentang keberadaan lembaga yang memiliki metode terapi bagi pengguna narkotika, obat, dan zat terlarang (napza), menggunakan proses perebusan.
"Betul, ada metode direbus sampai suhu 85 derajat celsius, tetapi itu untuk (pengguna) napza," ujar Khofifah.
Ditambahkan, lembaga-lembaga yang dia ceritakan itu merupakan institusi penerima wajib lapor (IPWL), yang hubungannya dengan Kementerian Sosial sebatas koordinasi.
Adapun terkait LGBT, Khofifah menyebut, pernyataan yang pernah dia sampaikan adalah cuplikan perbincangan dengan Ary Ginanjar. Dalam perbincangan itu, kata Khofifah, Ary mengatakan, metode ESQ yang dikembangkan lembaganya ternyata juga bisa membantu kalangan LGBT yang berkeinginan mengubah orientasi seksualnya kembali menjadi heteroseksual.
Khofifah menyebutkan, sampai saat ini, kementeriannya berkoordinasi dengan 118 IPWL. Kutipan soal pelepasan sejumlah eks LGBT yang disebut akan dilakukan pada Rabu (16/3/2016), kata dia, juga merupakan kegiatan dari salah satu IPWL, bukan kementeriannya.
"Karena beberapa IPWL memang sekaligus menangani (terapi) untuk (pengguna) napza, LGBT, dan lain-lain itu, tetapi metode perebusan yang saya sebut tadi bukan untuk LGBT," kata Khofifah. (Red: Anam)
Terpopuler
1
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
2
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M
3
Hilal Terlihat, PBNU Ikhbarkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025
4
Gus Baha Ungkap Baca Lafadz Allah saat Takbiratul Ihram yang Bisa Jadikan Shalat Tak Sah
5
Pengrajin Asal Cianjur Sulap Tenda Mina Jadi Pondok Teduh dan Hijau
6
Pos-Pos Petugas Penentu Kelancaran Lalu Lintas Jamaah di Jamarat Mina
Terkini
Lihat Semua