Khataman Ngaji Ramadhan, Gus Ulil Paparkan Cara Menggali Saripati Al-Qur'an
NU Online · Sabtu, 29 Maret 2025 | 03:00 WIB

Gus Ulil Abshar Abdalla saat Khataman Ngaji Ramadhan Kitab Jawahirul Quran di Leteh, Rembang, Jawa Tengah, pada Kamis (27/3/2025) malam. (Foto: tangkapan layar Youtube Ghazalia College)
Achmad Risky Arwani Maulidi
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) memaparkan cara menggali saripati Al-Qur'an dalam Khataman Ngaji Ramadhan Kitab Jawahirul Qur'an yang dilangsungkan di Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah, pada Kamis (27/3/2025).
Dalam pemaparannya, Gus Ulil menyampaikan bahwa Al-Qur'an memiliki keserupaan dengan buah kelapa. Untuk mendapatkan santan dari kelapa, seseorang harus melewati (mengupas) serat, batok, dan daging buah untuk kemudian diambil saripatinya.
"Begitu juga Qur'an, sampean tidak bisa sampai ke ilmu intinya Al-Qur'an, kalau enggak lewat teksnya dulu, lewat belajar bagaimana cara baca Qur'an, makhraj-nya," terang Gus Ulil, dikutip NU Online melalui tayangan di Kanal Youtube Ghazalia College, pada Jumat (28/3/2025).
"Belajar nahwu sharaf, belajar ilmu-ilmu di kulitnya dulu, fiqih, kalam dan seterusnya, baru setelah itu sampai ke isinya," sambungnya.
Cara memahami Al-Qur'an, lanjut Gus Ulil, sama halnya dengan memahami relasi dunia dengan akhirat. Orang tak mungkin dapat mencapai kehidupan akhirat manakala melupakan dunia sebagai tempat pembekalan.
"Sampean tidak bisa ibadah kalau tidak punya saldo minimal di akun rekening bank sampean, tidak bisa. Jadi ibadah ya ibadah, tapi minimal harus ada saldo rekening. Kalau saldonya nol ya ibadah nggak tenang," ucapnya.
Gus Ulil juga menjelaskan bahwa segala sesuatu yang ada di dunia merupakan cerminan dari sesuatu yang ada di langit. Hal ini menjadi ciri khas para ulama sufi memandang segala sesuatu yang tercecer di dunia.
"Imam Ghazali menyerupakan Al-Qur'an dengan samudera yang di dalamnya terdapat bermacam-macam mineral seperti zamrud, belerang merah, dan lain-lain," jelas Gus Ulil.
Sebagai informasi, pada Ramadhan ini Gus Ulil mengkaji tiga kitab karya Imam Ghazali yakni Al-Iqtishad fil I'tiqad, Ihya Ulumiddin, dan Jawahirul Qur'an. Kajian kitab yang disebut terakhir akan dikaji kembali setelah Ramadhan.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua