KH Saifuddin Zuhri Bikin Orang Pesantren Percaya Diri
NU Online · Rabu, 20 Mei 2015 | 14:01 WIB
Jakarta, NU Online
Melalui karya monumentalnya “Guruku Orang-orang dari Pesantren” dan “Berangkat dari Pesantren” KH Saifuddin Zuhri mengangkat rasa percaya diri orang-orang pesantren. Pada saat itu orang pesantren diremehkan oleh para lulusan sekolah Belanda.<>
“Saat orang-orang Indonesia dengan bangganya mengatakan guruku dari Chicago, dari McGill, Kiai Saifuddin Zuhri dengan lantang mengatakan guruku orang pesantren,” kata Wakil Sekjen PBNU Abdul Mun’im DZ dalam diskusi “Berguru Islam Nusantara dari KH Saifuddin Zuhri” di kampus PTIQ Jakarta Selatan, Rabu (20/5).
KH Saifuddin Zuhri telah membuktikan diri bahwa orang-orang pesantren mempunyai andil cukup besar dalam pembentukan negara Indonesia dan mengatasi berbagai problem kenegaraan pada awal-awal masa kemerdekaan.
“Tahun 1950 KH Saifuddin Zuhri menjadi juru bicara NU dan menjadi titik penentu kembalinya Indonesia ke UUD 1945. Pidatonya berhasil mengatasi kebuntuan sidang kenegaraan selama bertahun-tahun. Ia berhasil menemukan titik tengah Pancasila dan Piagam Jakarta. Ia mengatakan bahwa Piagam Jakarta tidak dihapus tetapi menjiwai Pancasila dan UUD 1945. Pidato KH Saifuddn Zuhri tidak hanya dipuji oleh kalangan Masyumi, tetapi juga PKI,” kata Mun’im.
Ditambahkan, kepeloporan KH Saifuddin Zuhri dalam mengangkat citra pesantren kemudian dilanjutkan oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Sama-sama sebagai penulis, melalui banyak karyanya seperti “Peran Pesantren dalam Pembangunan”, dan “Pesantren sebagai Sub Kultur”, Gus Dur berhasil mengangkat kiprah pesantren ke pentas nasional dan internasional.
Seminar dan peluncuran buku “KH Saifuddin Zuhri Mutiara dari Pesantren” dihadiri oleh Menteri Agama sekaligus putra KH Saifuddin Zuhri, Lukman Hakim Saifuddin dan Rektor PTIQ Nasaruddin Umar. Pembicara lainnya Saifullah Ma’shum, Milal Bizawie, dan penulis buku “KH Saifuddin Zuhri Mutiara dari Pesantren” Rohani Shidiq, serta dipandu oleh Sahlul Fuad. (A. Khoirul Anam)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
4
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
5
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
6
Sejarawan Kritik Penulisan Sejarah Resmi: Abaikan Pluralitas, Lahirkan Otoritarianisme
Terkini
Lihat Semua