Nasional

Fatayat NU Perkuat Kepemimpinan Perempuan di Indonesia Timur

NU Online  ·  Rabu, 21 Mei 2025 | 19:05 WIB

Fatayat NU Perkuat Kepemimpinan Perempuan di Indonesia Timur

Latihan Kader Lanjutan perdana Fatayat NU di tanah Papua berlangsung i Aula Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat, Manokwari Senin (19/5/2025) (Foto: Istimewa)

Manokwari, NU Online 
Pimpinan Wilayah Fatayat Nahdlatul Ulama Papua Barat menggelar Latihan Kader Lanjutan (LKL) perdana di tanah Papua, sebagai bagian dari langkah strategis memperkuat kaderisasi perempuan Muslim di kawasan timur Indonesia. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, sejak Senin (19/5/2025) di Aula Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat, Manokwari.


LKL dibuka oleh Wakil Bupati Manokwari, Mugiyono, bersama Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU, Margaret Aliyatul Maimunah. Acara ini diikuti puluhan peserta dari lima kabupaten: Manokwari, Manokwari Selatan, Teluk Wondama, Fakfak, dan Kaimana.


Mugiyono mengapresiasi Fatayat NU atas inisiatifnya mendorong kaderisasi perempuan di Papua Barat. Ia menilai kegiatan ini bukan hanya relevan untuk penguatan organisasi, tetapi juga menjadi kontribusi nyata dalam pembangunan sumber daya manusia dan kepemimpinan perempuan di daerah.


“Saya berharap peserta mengikuti proses ini dengan sungguh-sungguh. Kader perempuan yang kuat akan menjadi aset penting dalam pembangunan sosial ke depan,” ujarnya.


Margaret Aliyatul Maimunah, menekankan pentingnya kaderisasi sebagai roh utama organisasi. Ia menyebut LKL sebagai instrumen strategis untuk menyiapkan kader-kader perempuan yang tangguh secara ideologi, organisatoris, dan kultural.


“Tanpa kaderisasi, organisasi akan berjalan tanpa ruh. Melalui LKL ini, kita memperkuat akar Fatayat NU agar mampu menjawab tantangan zaman, termasuk dalam konteks sosial-kultural khas Papua Barat,” tegasnya.


Margaret menambahkan bahwa penguatan struktur Fatayat NU di Papua merupakan bagian dari agenda nasional untuk memastikan kehadiran dan kontribusi perempuan NU di seluruh penjuru negeri. Setiap pembentukan struktur di wilayah baru selalu dibarengi dengan penguatan kaderisasi, mulai dari Latihan Kader Dasar (LKD) hingga LKL.


Sementara itu, Ketua Panitia LKL, Tur Sofia B. Bauw, menjelaskan bahwa peserta kegiatan telah melalui proses LKD dan dinilai layak melanjutkan ke jenjang kaderisasi berikutnya. Para peserta dipersiapkan untuk mengisi posisi-posisi strategis di kepengurusan cabang maupun wilayah.


“LKL ini menjadi ruang konsolidasi dan regenerasi bagi kader perempuan NU yang ingin terus tumbuh dan memberi kontribusi bagi masyarakat Papua Barat,” jelasnya.


Kegiatan ini menghadirkan sejumlah fasilitator nasional dari PP Fatayat NU dan menyuguhkan materi strategis seperti manajemen organisasi, ideologi Ahlussunnah wal Jamaah, advokasi perempuan dan anak, serta dinamika sosial-kultural Papua.


"Melalui kegiatan ini, Fatayat NU menunjukkan komitmennya dalam memastikan bahwa kader perempuan di Papua tidak hanya menjadi pelengkap organisasi, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial dari akar rumput. Sebuah langkah penting yang menandai kebangkitan kepemimpinan perempuan Nahdliyin di Indonesia Timur," tandasnya.