Datang Bareng Cucu, Kakek Ini Ingin Kenalkan NU Sejak Dini
NU Online · Rabu, 8 Februari 2023 | 08:00 WIB
Surabaya, NU Online
Perayaan Harlah 1 Abad NU mencapai puncaknya, antusiasme masyarakat terlihat sangat tinggi, lautan jamaah memadati arena perhelatan akbar tersebut sampai dengan gelaran puncak resepsi yang diisi oleh hiburan rakyat. Seperti halnya yang dilakukan keluarga Bapak Sulis asli Sepanjang, Sidoarjo, Jawa Timur.
Di tengah hujan yang mengguyur Stadion Gelora Delta, Sidoarjo itu, Sulis masih setia menunggu rangkaian acara hajatan NU hingga tuntas. Meski terjebak macet dan kehujanan, dirinya mengaku sama sekali tak keberatan. Ia justru bahagia bisa menghadiri acara 1 Abad NU.
"Diniatkan sebagai ibadah, ngalap berkah mengingatkan kita terhadap perjuangan ulama. Harus kita teladani perjuangan ulama," kata Sulis ditemui NU Online di arena Stasion Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023).
Ia bahkan sempat kecewa lantaran tidak bisa mengikuti rangkaian hajatan NU sejak awal. Ia sempat terkendala untuk datang ke arena Harlah di waktu dini hari lantaran hujan.
"Tadinya mau ke sini pagi waktu manaqiban, tapi hujan dan istri saya nggak bisa," katanya.
Kali ini Sulis tidak berangkat sendiri. Ia mengajak serta keluarga yang terdiri Istri dan kedua cucunya. "Meskipun hujan, saya terjang itu, kan rintangannya itu. Kalau kita nggak kuat, kita kalah," jabarnya.
Menurut dia, mengajak serta cucu untuk langsung merasakan atmosfer perayaan 1 abad NU merupakan upaya mengenalkan NU sejak dini. Cucu perempuan Sulis, Sarah yang tengah duduk di bangku kelas 4 SD, mengaku senang bisa menghadiri hajatan akbar itu.
Meskipun agak kuyup karena sempat terkena gerimis, Sarah mengaku tidak keberatan sama sekali dan mengeluh. "Ikut acara ini senang banget," ungkapnya.
Sementara cucu keduanya, Nizam, juga tampak antusias menghadiri acara tersebut. Momentum perayaan NU yang menyongsong abad kedua, bagi dia, haruslah menjadi pijakan untuk terus menebar maslahat bagi umat.
"Jangan sampai menurun ibadah kita. Orang tua saya NU, membuat saya harus meneladani NU dari awal hingga akhir, sampai saya wafat," tutupnya.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Lutfhi
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
3
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
4
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
5
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
6
Alokasi 44 Persen Anggaran Pendidikan untuk MBG Tuai Kritik, Disebut sebagai Kesalahan Besar Pemerintah
Terkini
Lihat Semua