Ada Semar dan Jokowi dalam Lukisan tentang Gus Dur
NU Online · Senin, 5 Januari 2015 | 04:00 WIB
Jombang, NU Online
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi daya tarik tersendiri bagi beberapa kalangan, termasuk para pegiat seni lukis. Dalam peringatan Haul ke-5 Gus Dur, Komunitas Pelukis (Kopi) Jombang, Ahad (4/1), mengekspresikan kecintaan teradap ketua PBNU ini dengan coretan di kanvas.<>
Sedikitnya 10 gambar dihasilkan komunitas pelukis Jombang, mulai dari Gus Dur dengan tubuh ala tokoh pewayangan Semar, Gus Dur ngontel bersama KH Hasyim Asyari kakeknya, hingga Gus Dur dengan Jokowi sebagai penerusnya. "Jokowi itu penerus Gus Dur, beliau sama sama merakyatnya dalam memimpin," ujar Soleh pelukis asal Perak Jombang yang kini masih nyantri di pesantren Gontor Ponorogo ini menuturkan.
Berbeda dengan Soleh, Sugeng Hartobi melukis sosok Gus Dur dengan tubuh ala tokoh pewayangan yakni Semar. Alasannya presiden ke-4 RI ini merupakan sosok yang sangat mengayomi semua golongan." Kepribadian luhur Gus Dur seperti cerita pewayangan yang diperankan Semar, yang selalu mengayomi semua golongan,"ujarnya.
Ketua Kopi Jombang, Eko Utomo mengaku kegiatan melukis on the spot digelar salah satunya dalam rangka peringatan Haul ke-5 Gus Dur. Dengan melibatkan sebanyak 17 pelukis dan pelajar SMA, Tema yang diambil dalam kegiatan adalah Indonesiaku Kini Haul Gus Dur." Karenanya banyak lukisan tentang sosok Gus Dur yang dihasilkan," ujarnya.
Eko sendiri melukis wajah Gus Dur mengenakan peci di atas kanvas. Setelah itu, para pengunjung dipersilahkan menambahi sendiri. Baik itu berupa tulisan maupun lukisan lanjutan.
Praktis, sejumlah coretan mampir di atas kanvas tersebut. Diantaranya, turunkan harga cabe, K-13 kurikulum galau, pendidikan kok dicoba, serta menuju Indonesia sejahtera.
Eko berpandangan, apa yang ia lakukan itu untuk menggambarkan bahwa Gus Dur merupakan sosok demokratis.
"Semua uneg-uneg kita tampung. Semua pengunjung bisa menuliskannya di atas kanvas tersebut. Lukisan ini demokratis seperti sosok Gus Dur itu sendiri," ujar Eko yang juga seorang guru salas satu SMPN di Jombang menuturkan. (Muslim Abdurrahman/Anam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua