Mengunjungi Taman Surga di Masjid Nabawi
NU Online · Kamis, 19 Juni 2025 | 08:00 WIB
Patoni
Penulis
Madinah, NU Online
Jika Masjidil Haram di Makkah memiliki Multazam, Maqam Ibrahim, Hijir Ismail, bukit Shafa dan Marwa, serta sepanjang tempat Sai sebagai tempat mustajab, Masjid Nabawi Madinah memiliki Raudhah yang dikenal tidak hanya sebagai tempat mustajab untuk berdoa, tetapi juga disebut Nabi Muhammad saw sebagai satu taman dari taman-taman surga (raudhatan min riyadhil jannah).
Tak heran tempat yang berlokasi antara makam Nabi Muhammad dan mimbar tempat Nabi berkhotbah menjadi tujuan utama jamaah haji dan umrah untuk berziarah ke Masjid Nabawi selain beribadah lainnya. Karena tentu saja, selain Raudhah, tempat mustajab lain ialah sekitar makam Rasulullah, mimbar Rasulullah, dan seluruh area Masjid Nabawi itu sendiri.
Selama musim haji, Masjid Nabawi penuh sesak dengan jamaah termasuk pada Selasa (17/6/2025) dini hari. Namun, jamaah haji yang masih mendominasi dari negara-negara lain karena jamaah Indonesia gelombang kedua baru didorong ke Madinah dari Makkah pada 18 Juni 2025.

Saya mendapat jadwal ke Raudhah pada Selasa dini hari dengan mendaftar lewat aplikasi Nusuk terlebih dahulu. Aplikasi resmi yang diterbitkan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi ini digunakan pengelola Masjid Nabawi agar lalu lintas jamaah ke Raudhah berjalan tertib sesuai jadwal.
Jamaah dan petugas haji juga bisa masuk ke Raudhah berdasar tasreh (izin resmi). Jamaah yang mendaftar lewat tasreh dan Nusuk ditempatkan di jalur berbeda.
Berdasarkan pantauan NU Online pada Selasa dini hari tersebut, jamaah yang mendaftar lewat aplikasi Nusuk lebih banyak ketimbang yang lewat tasreh. Namun, untuk jamaah Indonesia sendiri, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) susah mendaftarkan mereka lewat tasreh karena tidak semua jamaah familiar dengan penggunaan aplikasi digital.
Alur pengaturan dan pengelolaan jamaah lewat aplikasi Nusuk dan tasreh tersebut membuat antrean masuk Raudhah menjadi tertib, tidak berebut karena sudah diatur sedemikian rupa. Jamaah haji juga bisa lebih tenang melaksanakan ibadah dan berdoa di Raudhah tanpa harus terburu-buru.
"Kondisi ini berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya. Jamaah berebut masuk Raudhah. Saat itu bisa menyelesaikan dua rakaat shalat sunnah saja sudah bersyukur," kata Muhammad Rusydi Sani, salah satu Pelaksana Media Center Haji, Selasa (17/6/2025) usai turut ke Raudhah.

Berebut ke Raudhah hanya terjadi ketika jamaah menginginkan shaf terdepan agar mendapat posisi tepat antara makam Nabi Muhammad dan mimbar serta mendapatkan posisi tepat di depan mihrab atau tempat Nabi mengimami shalat. Ketertiban dijaga pengelola Masjid Nabawi dengan menempatkan kepolisian Arab Saudi dan Askar.
Sebelum masuk ke Raudhah, jamaah haji akan melalui pemeriksaan jadwal kunjungan melalui aplikasi Nusuk atau tasreh. Jika sudah terdaftar dan jadwal sesuai, petugas Masjid Nabawi akan mempersilakan jamaah masuk ke dalam masjid.
Jamaah akan diminta melepas alas kaki sebelum masuk masjid. Di sini jamaah tidak perlu khawatir jika tidak membawa kantong plastik karena petugas Masjid Nabawi menyediakan plastik untuk membungkus alas kaki jamaah.
Jamaah kemudian diarahkan ke salah satu koridor utama Masjid Nabawi sebelum menuju Raudhah. Mereka diberi waktu sekitar 7 menit untuk melaksanakan shalat sunnah dan berdoa. Di koridor tersebut, jamaah diberi minum air zamzam oleh petugas berkeliling dari jamaah ke jamaah dengan membawa gelas plastik.
Setelah itu, jamaah akan langsung digiring secara tertib menuju Raudhah. Di tempat mustajab tersebut, jamaah diberi waktu sekira 10 menit untuk melaksanakan shalat sunnah dan berdoa. Waktu yang cukup terbatas itu harus bisa dimanfaatkan oleh jamaah agar efektif. Selama di Raudhah jamaah juga akan mendapatkan air zamzam dalam botol berukuran 300 mililiter.

Gambaran Raudhah
Raudhah merupakan lokasi yang di dalamnya terdapat makam Nabi Muhammad beserta dua sahabatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Posisinya paling depan Masjid Nabawi. Jika dilihat dari luar, Raudhah ditandai dengan kubah berwarna hijau untuk menandai letak makam Nabi.
Luas Raudhah hanya sekitar 300 meter persegi dan bisa memuat sekira 200 hingga 300 jamaah laki-laki dan perempuan. Namun, jadwal kunjungan jamaah laki-laki dan perempuan diatur secara bergelombang.
Secara umum, Masjid Nabawi berisi banyak pilar termasuk di Raudhah. Di ruang yang juga terdapat mihrab dan mimbar Nabi Muhammad tersebut terdapat beberapa tiang atau pilar khusus yang memiliki sejarah dan makna.

Pertama, tiang al-Mukhallaqah, yakni tiang dari batang kurma yang selalu dipegang Nabi Muhammad semasa berkhutbah. Disebut juga sebagai tiang wangi. Karena Rasulullah sering menggunakan wewangian di tiang ini. Letak tiang ini didekat mihrab.
Kedua, tiang al-Haras, yaitu tempat untuk mengawal rumah Rasulullah yang diketuai oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Tiang ini berada di depan makam Nabi.
Ketiga, tiang at-Taubah. Di tiang ini, para sahabat Nabi kerap meminta ampunan Allah ketika telah berbuat dosa. Tiang ini juga menjadi simbol kasih sayang. Tiang ini juga terletak di depan makam Nabi.
Keempat, tiang al-Wufud. Di sini Rasulullah sering menerima para pemimpin dari delegasi luar. Al-Wufud terdiri dari dua tiang yang tepat di depan makam Nabi.
Kelima, tiang As-Sarir. Di tempat inilah Nabi biasa meletakkan ranjangnya ketika beriktikaf.
Keenam, tiang Aisyah atau Usthuwanah Aisyah. Di dekat tiang ini Rasulullah pernah shalat beberapa bulan setelah perubahan arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Baitullah Ka'bah di Masjidil Haram.
Tiang-tiang tersebut memiliki perpaduan warna putih dan emas dengan ornamen khas dibalut seni kaligrafi yang semakin menambah keindahan Raudhah.

Adapun kunjungan harian ke Raudhah selama musim haji dan umrah mencapai 15.000 orang per hari secara bergiliran.
Saat ini, Masjid Nabawi tengah melakukan perluasan area di sisi barat dan timur. Luas Masjid Nabawi sekarang sekitar 400.000 meter persegi dan bisa memuat sekitar 1 juta orang per hari dalam kondisi penuh.
Masjid ini juga memiliki payung-payung raksasa dengan teknologi buka tutup otomatis. Payung-payung ini terdapat di hampir seluruh pelataran masjid sehingga jamaah tidak perlu khawatir kepanasan ketika harus beribadah di luar ruang utama masjid.
Jamaah juga akan dimanjakan dengan banyaknya pusat perbelanjaan dan oleh-oleh yang terdapat di gedung-gedung atau hotel-hotel yang mengelilingi Masjid Nabawi.
Masih di sekitar Masjid Nabawi juga terdapat pemakaman bersejarah yaitu makam Baqi yang letaknya di sebelah tenggara Masjid Nabawi. Makam yang sudah ada sejak zaman pra-Islam ini terdapat kuburan Aisyah istri Nabi, Utsman bin Affan, dan sahabat-sahabat Nabi lainnya.
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua