Internasional

Anutin Terpilih jadi Perdana Menteri Thailand, Akhiri Dominasi Dinasti Shinawatra

NU Online  ·  Sabtu, 6 September 2025 | 13:48 WIB

Anutin Terpilih jadi Perdana Menteri Thailand, Akhiri Dominasi Dinasti Shinawatra

Anutin Charnvirakul usai terpilih sebagai PM ke-32 Thailand, Jumat (5/9/2025). (Foto: TNA)

Jakarta, NU Online

Pemimpin Partai Bhumjaithai Anutin Charnvirakul terpilih sebagai perdana menteri ke-32 Thailand dalam pemungutan suara parlemen di Gedung Parlemen Thailand, Bangkok pada hari Jumat (5/9/2025).


Terpilihnya Anutin mengakhiri ketidakpastian politik Thailand setelah pendahulunya, Paetongtarn Shinawatra, resmi dicopot pada Jumat (29/8/2025). Sebelumnya, Paetongtarn telah ditangguhkan dari jabatannya sebagai Perdana Menteri sejak awal Juli 2025 setelah percakapan teleponnya dengan mantan pemimpin Kamboja Hun Sen bocor ke publik.


Dalam dua tahun terakhir, Thailand telah melakukan tiga kali pergantian perdana menteri setelah selama lebih dari dua dekade kekuasaan didominasi oleh dinasti Shinawatra. Kemenangan Anutin menunjukkan kemunduran besar bagi klan Sinawathra sebagai dinasti politik yang paling berpengaruh di Thailand. Sebelumnya Anutin sempat menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Kesehatan Thailand.


Anutin memimpin sejak awal voting dilakukan dan memperoleh 63 persen suara, dua kali lipat perolehan suara rival politiknya Chaikasem Nitisiri dari Partai Pheu Thai. 


Usai meninggalkan ruangan, Anutin tampak dikerumuni sejumlah awak media saat meninggalkan ruangan dan menyampaikan pernyataan pertamanya usai dinyatakan terpilih sebagai Perdana Menteri Thailand.


"Saya akan bekerja sekeras-kerasnya, setiap hari, tidak ada hari libur, karena waktunya tidak banyak," kata Anutin sebagaimana dikutip dari Reuters.


Mengapa Paetongtarn dicopot sebagai PM Thailand?

Mahkamah Konstitusi Thailand mencopot Paetongtarn dari jabatannya seminggu yang lalu dengan alasan ia telah melanggar aturan etika saat menangani sengketa perbatasan dengan Kamboja. Percakapan teleponnya dengan Mantan PM Kamboja Hun Sen bocor pada tanggal 15 Juni 2025 lalu.


Reuters menulis Percakapan tersebut menunjukkan PM Thailand memanggil Hun Sen dengan sebutan paman dan mengatakan ia berada di bawah tekanan dalam negeri. Paetongtarn juga mendesak Hun Sen untuk tidak mendengarkan "pihak lawan" yang mencakup seorang komandan militer terkemuka Thailand di perbatasan.


"Dia hanya ingin terlihat keren dan mengatakan hal-hal yang tidak berguna bagi bangsa, tetapi sebenarnya yang kami inginkan adalah perdamaian," katanya kepada Hun Sen melalui penerjemah dalam klip audio yang bocor, merujuk pada sang jenderal penjaga perbatasan.


Bocornya rekaman tersebut memicu gelombang protes yang besar. Pada 29 Juni 2025 lalu, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di ibu kota Thailand, Bangkok, menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra karena dinilai membahayakan kedaulatan Thailand sebagaimana ditulis BBC.