Workshop Baca Tulis Al-Qur'an Perkenalkan Metode FTL
NU Online · Sabtu, 2 Juni 2012 | 04:17 WIB
Pringsewu, NU Online
Dalam rangka memperkenalkan Metode baru dalam membaca dan menulis Al-Qur'an di Kabupaten Pringsewu, Pesarungsewu (Persatuan Guru Ngaji Pringsewu) menggelar Workshop Baca Tulis Al-Qur'an Metode Follow the Line (FTL). <>
Kegiatan yang menghadirkan Jam'iyyatul Quro' wal Huffadz (JQH) Jawa Timur ini bertempat di kantor PCNU Kabupaten Pringsewu belum lama ini.
Menurut Ketua Panitia, Syaiful Anwar, kegiatan ini diikuti oleh 246 peserta yang terdiri dari utusan PAUD 1 orang, SD 110 orang, TPQ 16 orang dan utusan Masjid dan Musholla 19 orang.
Nampak hadir dalam Workshop tersebut segenap Pengurus Pesarungsewu dan Pengurus PCNU Kabupaten Pringsewu.
Acara ini di buka oleh KH. Sujadi Saddad (Mustasyar PCNU Pringsewu) yang juga merupakan Bupati kabupaten Pringsewu.
Dalam pengarahannya, Kiai Saddad menyampaikan pentingnya pendidikan Al-Qur'an sejak dini sehingga tidak akan ditemukan lagi Buta Aksara Al-Qur'an.
Sementara, narasumber dari JQH Jawa Timur KH. Choiruddin Abdul Qodir, SH, dan KH. Muhammad Muhyddin MS memaparkan materi yang meliputi: Wawasan & Visi misi Gerakan Baca Tulis Al-Qur'an, Metoda Baca Tulis Al-Qur'an Tartila Bil Qolam ( Follow The Line ), Psikologi pendidikan untuk anak usia dini, Manajemen Pembelajaran Untuk PAUD , TK , SD, MI dan TPQ, Bermain Cerita dan Menyanyi (BCM).
Menurut Kiai Choiruddin, metode FTL lebih mengedepankan praktek dari pada sekedar teori, karena dengan praktek akan mempercepat kemampuan menulis.
Dengan metode ini pula, katanya, "kemampuan motorik, pemahaman atas karakteristik hurup arab, ritme penulisan serta batasan-batasan penulisan yang jika di teorikan akan semakin rumit dan memakan waktu.
"Namun dengan metode FTL kemampuan menulis khot Arab akan mengalir secara alami sehingga hasilnya lebih cepat, rapi, indah dan yang lebih utama akan tertanam dalam diri sang penulis," terangnya.
Pihaknya menambahkan bahwa Metode FTL telah melalui uji coba penerapan pada beberapa sekolah secara acak di Tengerang, Samarinda, Jombang, Mojokerto, Aceh dan Jakarta, termasuk siswa siswi tuna wicara di Jawa Timur.
Dari hasil uji coba sekaligus sosialisasi tersebut diambil kesimpulan bahwa progam ini bisa diterapkan pada siswa / semua kalangan. Bahkan proses uji dan sosialisasi ini mendapat rekor MURI atas keberhasilan 600 siswa sekolah dasar menyelesaikan khatam menulis Al-Qur'an 30 juz dalam waktu 10 menit di Tangerang, dan menulis mushaf oleh 604 Muallaf di TMII Jakarta pada tanggal 1 Muharram 1433H.
Redaktur : Sudarto Murtaufiq
Kontributor : Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Rekening Bank Tak Aktif 3 Bulan Terancam Diblokir, PPATK Klaim untuk Lindungi Masyarakat
5
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
6
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
Terkini
Lihat Semua