Kemenag Minta Pengusaha Santri Jateng Kembangkan Ekonomi Pesantren
NU Online · Senin, 22 Februari 2021 | 03:00 WIB
Ahmad Rifqi Hidayat
Kontributor
Semarang, NU Online
Dewasa ini semangat wirausaha di kalangan santri mulai dipupuk. Santri tidak hanya dituntut untuk mengembangkan diri dalam mengajarkan ilmu agama. Lebih dari itu, santri juga harus merambah dunia bisnis.
Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI) H Yaqut Cholil Qaumas melalui staf khusus, Wibowo Prasetyo berpesan agar Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Himma Pengusaha Santri Indonesia (Hipsi) Jawa Tengah berkolaborasi dengan pesantren untuk mengembangkan perekonomian santri dan lingkungan sekitar.
“Saya berharap HIPSI dapat berkolaborasi dan mengembangkan ekonomi pesantren,” kata Wibowo Prasetyo menyampaikan pesan Menag dalam sambutan Pelantikan DPW Hipsi Jawa Tengah dan peluncuran program di Hotel Pandanaran Semarang, Sabtu (20/2).
Dirinya menjelaskan, pemberdayaan pesantren memiliki dampak ekonomi luas. Mulai dari internal pesantren hingga lingkungan sekitarnya secara luas. Disebut di antaranya enterpreunership santri terkait dampak ekonomi (income) dan pembelajaran, pesantren berkontribusi terhadap pembiayaan operasional pesantren, bahkan berdampak pada pengembangan ekonomi untuk masyarakat sekitar, serta turut mendorong daya saing bangsa.
"HIPSI harus terus berperan aktif dalam meningkatkan daya saing bangsa dalam mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat Indonesia," pesannya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maemoen yang hadir dalam acara tersebut juga berharap Hipsi nantinya bisa bekerjasama dengan pemerintah untuk mengembangkan ekonomi dari sektor pesantren.
“Sebagai bagian dari pengusaha Indonesia, maka saya berharap HIPSI juga mampu mengembangkan usaha yang tak lepas dari upaya amar ma’ruf nahi munkar,” ujarnya.
Ketua DPW Hipsi Jawa Tengah M Fatah Rosihan kepada NU Online, Ahad (21/2) mengungkapkan, pihaknya memiliki sejumlah program yang mewadahi kepentingan seluruh pengurus dan anggota. Dia sebut di antaranya Himma Residence atau rumah bersubsidi di lima karesidanan tiap kabupaten satu titik, Himma Café, Himmaqua, Himmart, Himma Husada, Himma Farm, Himma Mekanik, Himma Florist, dan Himma Craft.
“Semua itu akan dirangkum dalam wadah koperasi,” katanya.
Dengan resminya Fatah sebagai nahkoda Hipsi Jateng, ia pun berharap seluruh program yang telah disusun dapat berkontribusi pada umat. "Semoga para pengurus dapat menjalankan amanah dengan baik sehingga dapat memberi manfaat bagi umat," harapnya.
Pelantikan juga dihadiri berbagai komponen pengusaha dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta stake holder perekonomian seperti Pengurus Masyarakat Ekonomi Syari'ah dan pakar ekonomi syariah, Prof H Ahmad Rofiq dan Perwakilan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Tengah.
Kontributor: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua