Duet Mustafa dan Maksum dipercaya memimpin Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kalisat, Jember, Jawa Timur, periode 2008-2013. Keduanya dipilih dalam Konferensi MWC NU Kalisat di Jember, akhir pekan lalu.
Konferensi itu diikuti 15 Pengurus Ranting NU se-Kalisat. Pada tahap penjarigan calon Rais Syuriah, diikuti 4 orang, yaitu, KH. Zainullah, Muh. Maksum, KH. Sholehuddin Baihaqi dan KH Sanusi. Dua nama terakhir ini adalah Ketua Tanfidziah dan Rais Syuriyah MWC NU sebelumnya.<>
Saat dilaksanakan pemilihan awal (penjaringan) hanya Maksum yang mengumpulkan 9 suara. Sedangkan lainnya berbagi rata dengan 2 suara. Sesuai tata tertib pemilihan Rais Syuriyah, bahwa seseorang bisa dicalonkan apabila mendapat sedikitnya 3 suara. Dengan demikian, Maksum ditetapkan sebagai Rais Syuriyah.
Dalam penjaringan calon Ketua Tanfidziah, Musthafa unggul dengan 10 suara. Sementara, rivalnya, KH Sholehuddin Baihaqi hanya dapat 5 suara. Namun, pemilihan tidak dilanjutkan ke tahap berikutntya karena Sholehuddin mengundurkan diri.
Kemenangan Maksum dan Musthafa menjungkirbalikkan ramalan banyak kalangan. Sebelum konferensi digelar, banyak menjagokan KH Sanusi dan KH Sholehuddin yang merupakan kelompok “taman”. Sebuah sebutan untuk keluarga besar pesantren Miftahul Ulum, yang sejak dulu langganan menjadi ‘punggawa’ MWC NU Kalisat. (ary)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua