Daerah

Doa dan Sajian Musik Klasik untuk Gus Dur

NU Online  ·  Sabtu, 3 Januari 2015 | 04:01 WIB

Bantul, NU Online
Warga, mahasiswa, serta tokoh agama dan seniman berdatangan ke Pesantren Kaliopak Yogyakarta. Mereka memperingati tahun kelima wafatnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan doa bersama dan sajian musik.
<>
“Haul Gus Dur kali ini dengan doa bersama dan sajian musik klasik. Bukan berarti Gus Dur teramat cinta dengan musik,” kata Jadul Maula, Pengasuh Pesantren Kaliopak pada kegiatan Selasa Malam (30/12).

Melalui musik, menurut Jadul Maula, akan mempersatukan berbagai macam suku bangsa. Mereka semua akan paham melalui musik. “Musik itu keindahan,” katanya.

Ia menambahkan, musik juga penyambung tali silaturahim antar-berbagai bangsa. Melalui musik, orang dididik supaya bisa menghayati keindahan dan bisa mempertinggi akhlak dan budi pekerti.

Ia berharap dalam peringatan tersebut, melalui niat baik, doa bisa diterima Allah Swt. “Selain doa bersama untuk Gus Dur, malam ini kita juga niatkan untuk tasyakuran lima tahun klimasan,“ tambahnya.

Menurut dia, haul Gus Dur ini dengan mensyukuri kelahiran Gus Dur, kelahiran pemikiran-pemikiran Gus Dur, melalui upaya-upaya tindakan Gus Dur yang baik untuk masyarakat Indonesia.

“Yang dilakukan oleh Gus Dur adalah apa yang  dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw.  jadi sangat erat haul Gus Dur dan mensyukuri kelahiran Gus Dur dan mensyukuri juga kelahiran Nabi Muhammad Saw.”

Haul Gus Dur dengan kemasan “Tribute to Gus Dur” dalam rangka peringatan Haul ke-5 ini turut dihadiri oleh Musik Cilokak Sanggar Jayangrono (Lombok), Ngayogstringkarta (Institute Seni Indonesia). (Nur Sholikhin/Abdullah Alawi)