Bantul, NU Online
Warga, mahasiswa, serta tokoh agama dan seniman berdatangan ke Pesantren Kaliopak Yogyakarta. Mereka memperingati tahun kelima wafatnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan doa bersama dan sajian musik.
<>
“Haul Gus Dur kali ini dengan doa bersama dan sajian musik klasik. Bukan berarti Gus Dur teramat cinta dengan musik,” kata Jadul Maula, Pengasuh Pesantren Kaliopak pada kegiatan Selasa Malam (30/12).
Melalui musik, menurut Jadul Maula, akan mempersatukan berbagai macam suku bangsa. Mereka semua akan paham melalui musik. “Musik itu keindahan,” katanya.
Ia menambahkan, musik juga penyambung tali silaturahim antar-berbagai bangsa. Melalui musik, orang dididik supaya bisa menghayati keindahan dan bisa mempertinggi akhlak dan budi pekerti.
Ia berharap dalam peringatan tersebut, melalui niat baik, doa bisa diterima Allah Swt. “Selain doa bersama untuk Gus Dur, malam ini kita juga niatkan untuk tasyakuran lima tahun klimasan,“ tambahnya.
Menurut dia, haul Gus Dur ini dengan mensyukuri kelahiran Gus Dur, kelahiran pemikiran-pemikiran Gus Dur, melalui upaya-upaya tindakan Gus Dur yang baik untuk masyarakat Indonesia.
“Yang dilakukan oleh Gus Dur adalah apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. jadi sangat erat haul Gus Dur dan mensyukuri kelahiran Gus Dur dan mensyukuri juga kelahiran Nabi Muhammad Saw.”
Haul Gus Dur dengan kemasan “Tribute to Gus Dur” dalam rangka peringatan Haul ke-5 ini turut dihadiri oleh Musik Cilokak Sanggar Jayangrono (Lombok), Ngayogstringkarta (Institute Seni Indonesia). (Nur Sholikhin/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua