Cara Unik NU Mimika Sapa Sejumlah Masjid dengan Dampar
NU Online Ā· Sabtu, 29 Mei 2021 | 05:30 WIB
Syaifullah Ibnu Nawawi
Kontributor
Mimika, NU Onlline
Banyak cara yang dilakukan demi memastikan bahwa warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin di sejumlah basis dapat disapa dengan baik. Mungkin tidak terlalu penting benda apa yang diberikan, namun yang pasti, perhatian telah diberikan.
Semangat itu juga yang mengemuka dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Mimika, Papua. Lewat bantuan sejumlah dampar atau meja kecil yang biasa digunakan oleh guru saat mengajar santri, sudah memadai. Benda tersebut menjadi media perhatian dan kepedulian jamāiyah kepada jamaah.
"Dampar ini dimaksudkan sebagai tanda bahwa masjid atau mushala ini ber-amaliyah dan bertradisi NU, sehingga bisa memagari dari pemahaman lain," kata Ketua PCNU Mimika Imam Mawardi kepada NU Online, Jumat (28/5).
Dampar yang diberikan berukuran 120 x 40 x 35 cm yang berwana hijau dengan diberi logo NU dan nama masjid atau mushala berikut alamatnya tampak mencolok dan gagah.
"Alhamdulillah sampai saat ini sudah sekitar 20 meja yang kami distribusikan ke masjid, mushala, majelis taklim, dan pondok pesantren," terang Wakil Bendahara PCNU Mimika, Muhammad Amin.
Penyerahan dampar sebagian besar dilakukan saat safari Ramadhan yang digelar NU Mimika. Demikian juga hal ini menjadi pertanda akan keseriusan dalam memberikan perhatian.
"Dampar ini sebagai simbol bahwa masjid ini membawa amanat menjaga dan mewariskan tradisi amaliyah NU, seperti shalat tarawih 20 rakaat, bilal tarawih dan pujian," kata Wakil Ketua PCNU Mimika Muhammad Amin.
Menurut dia, bantuan dampar ini sebagai inisiatif awal untuk melakukan labelisasi masjid dan tempat ibadah.
"Selama safari Ramadhan, kami ngobrol tentang pentingnya labelisasi dalam kaitannya dengan tujuan orang wakaf, infak, dan sedekah ke masjid," jelasnya.
Dikemukakan pula bahwa tujuan utama dari program ini yaitu siapa saja mendapatkan aliran pahala lewat doa dan kemakmuran masjid itu.
"Insyaallah jika masjid ini di bawah NU harapan pewakaf dan pesedekah terlaksana lewat kegiatan yasinan tahlilan, istighotsahan, nariyahan, khataman, shalawatan, pengajian dan seabrek kegiatan lainnya," ungkapnya.
Dalam pandangan dia, mereka yang dikubur nantinya akan kaya dengan kiriman kebaikan lantaran mendapatkan doa yang rutin diselenggarakan maupun makmurnya masjid.
"Kami masih terus menggarap beberapa dampar yang belum jadi. Target kami semakin banyak dampar ini disalurkan, maka semakin memudahkan identifikasi masjid atau mushala NU," pungkasnya.
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua