Ansor Jatim Minta Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Tragedi Kanjuruhan
NU Online · Ahad, 2 Oktober 2022 | 16:30 WIB
Imam Khusnin Ahmad
Kontributor
Surabaya, NU Online
Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur bereaksi keras atas musibah tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/2022). Yang diusulkan adalah dibentuknya tim independen investigasi untuk menguak tragedi ini.
Seperti diketahui, sebenarnya pertandingan berjalan sesuai harapan, meski pihak tuan rumah Arema mengalami kekalahan di kandang saat menjamu Persebaya Surabaya. Akan tetapi, usai pertandingan, suasana tidak terkendali karena beberapa pendukung klub tuan rumah meransek ke lapangan dan direspons pihak kemanan dengan menembakkan gas air mata. Ujungnya, terjadi peristiwa yang tidak diinginkan tersebut.
Karena itu, Ketua PW GP Ansor Jawa Timur H Syafiq Syauqi, dalam keterangan resminya memberikan ucapan bela sungkawa kepada seluruh keluarga korban suporter Arema. Ia menjelaskan bahwa tidak semestinya pertandingan sepakbola sebagai wahana silaturahim akbar berujung pada duka nestapa yang membuat nyawa manusia melayang.
"Ini tragedi kemanusiaan yang parah. Bahkan terparah dalam dunia olahraga kita selama ini. Situasi yang membuat kita semua bersedih karena nyawa manusia begitu mudahnya terenggut dalam arena sepakbola," kata Gus Syafiq.
Secara resmi dirinya meminta kepada seluruh pengurus GP Ansor di semua tingkatan di Jawa Timur untuk menggelar shalat ghaib dan pembacaan Yasin tahlil untuk korban.
"Secepatnya kita respons situasi ini dengan mendorong semua pihak khususnya seluruh kader Ansor Jawa Timur untuk memberikan doa terbaik kepada korban," pintanya.
Lebih lanjut, Gus Syafiq mendesak kepada segenap kekuatan civil society untuk bersama melakukan investigasi atas tragedi kemanusiaan terbesar kedua setelah tragedi Peru tahun 1964.
"Kami mendorong dan mendesak untuk segera dibentuk tim investigasi independen dalam mengusut tuntas tragedi kemanusiaan Kanjuruhan," tegasnya.
Sementara itu sejauh ini korban meninggal dunia sudah mencapai 130 korban jiwa dan ratusan lainnya yang masih dirawat di berbagai rumah sakit di Malang.
Kontributor: Imam Khusnin Ahmad
Editor: Syaifullah Ibnu Nawawi
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
3
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
4
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
5
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
6
Alokasi 44 Persen Anggaran Pendidikan untuk MBG Tuai Kritik, Disebut sebagai Kesalahan Besar Pemerintah
Terkini
Lihat Semua