Jakarta, NU Online
Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar akan menggunakan pendekatan lengkap atau komprehensif untuk menyelesaikan persoalan keagamaan, karena "letupan" yang kerap terjadi tak berdiri sendiri sehingga penyelesaian itu harus melibatkan berbagai instansi terkait.
Nasaruddin Umar mengatakan tugas Kementerian Agama (Kemenag) ke depan semakin berat, karena isu "berbaju agama" harus ditanggapi dengan bijaksana melalui kemasan agama pula, katanya di Jakarta, Senin (14/14).<>
Tugas Kemenag, menurut Nasaruddin Umar, selain memberikan kesejukan dan kedamaian kepada umat beragama juga harus mampu mengurangi persoalan yang terkait dengan upaya umat melaksanakan ibadah, termasuk ibadah haji. Juga bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan Islam, Kristen, Buddha, Hindu dan Konghucu. Pembenahan ke dalam di Kemenag pun harus pula dilakukan agar pelayanan kepada publik dapat dioptimalkan, katanya lagi.
Untuk melaksanakan seluruh tugas tersebut maka seluruh jajaran pejabat di lingkungan kementerian itu akan memberikan bantuan dan dukungan. Dengan bantuan dari pejabat eselon satu, tentu tugasnya bisa dioptimalkan.
"Kita sudah tahu bagaimana upaya Kemenag selama ini. Berbagai persoalan keagamaan di berbagai tempat ternyata tak berdiri sendiri. Dan pendekatannya pun tak cukup mengenakan "baju agama" melulu, tetapi harus secara komprehensif," jelasnya.
Lebih lanjut Nazaruddin menunjuk contoh kasus terorisme, ternyata kasusnya tak berdiri sendiri. Bisa menyangkut jaringan luar negeri dan untuk menyelesaikannya pun berbagai instansi terkait harus dilibatkan.
"Di sini bisa terlibat pihak Kejaksanaan, Kepolisian, Kementerian Hukum dan HAM dan bahkan Kementerian Luar Negeri. Jika kasusnya melibatkan ormas, tentu pihak Kementerian Dalam Negeri tak bisa lepas tangan meskipun ormas itu memiliki jaringan keagamaan. Wilayah Kementerian Agama lebih banyak kepada aspek pembinaan. Karena itu, dalam pelaksanaannya pun lebih banyak menggunakan bahasa agama guna memberikan rasa damai dan kesejukan," tandasnya.
Ke depan, pihaknya akan lebih proaktif dalam menangani masalah keumatan. Hal ini merupakan tugas berat yang harus dilaksanakan mengingat harapan masyarakat demikian besar kepada kementerian agama. Harapan besar dari masyarakat itu merupakan cambuk bagi jajaran kementerian ini.
Nasaruddin mengatakan, problem sosial sudah menghadang, misalnya dalam persoalan pengelolaan rumah ibadah, kantor urusan agama, zakat dan wakaf. Termasuk tanah wakaf yang persoalannya juga harus diselesaikan bersama Badan Pertanahan Nasional.
Redaktur : Syaifullah Amin