Jakarta, NU Online
Sebanyak 25 tokoh nasional lintas agama dan lintas profesi melakukan deklarasi Gerakan Warga Melawan Terorisme di Aula Rumah Pergerakan Gus Dur, jalan Taman Amir Hamzah, Selasa (15/5). Gerakan ini merupakan perlawanan terhadap aksi terorisme yang terjadi di tanah air sejak penyanderaan di Mako Brimob hingga rangkaian pemboman di Surabaya.
"Rangkaian aksi kejahatan teror yang terjadi di Rutan Mako Brimob Depok hingga bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Rusunawa Sidoarjo, dan Polrestabes Surabaya Jawa Timur telah melampaui batas kemanusiaan," kata Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid saat konferensi pers.
Kehadiran kelompok lintas profesi ini merupakan bentuk komitmen kebangsaan terhadap keutuhan berbangsa, sekaligus merupakan perlawanan terhadap gerakan terorisme di Indonesia.
Gerakan ini sendiri terdiri dari gabungan dari sejumlah tokoh lintas iman, lintas profesi (pekerja seni dan budaya, akademisi dan pendidik, pekerja kemanusiaan dan kelompok lain) serta puluhan organisasi sosial dan profesional. Tampak hadir sejumlah tokoh nasional seperti Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Musda Mulia, Hendardi, Henny Supolo dan puluhan tokoh lain.
Dalam tuntutannya, gerakan ini medorong empat hal; Pertama, mendukung penuh sikap pemerintah dalam memlakukan penegakan hukum terhadap pelaku terorisme. Kedua, medorong pemerintah melakukan pemulihan korban yang efektif. Ketiga, medesak pemerintah segera mengesahkan UU Terorisme. Keempat, mendesak pemerintah memulihkan rasa aman terhadap masyarakat. (Ahmad Rozali/Zunus)