Gus Yahya Minta PB PMII Karib dengan Perkembangan Inovasi dan Teknologi Digital
Jumat, 9 Mei 2025 | 11:00 WIB

Ketum PBNU Gus Yahya didampingi Waketum PBNU Amin Said Husni saat menerima kunjungan dari Ketum PB PMII Shofiyulloh Cokro beserta jajaran pengurus lainnya di Lantai 3 Gedung PBNU, Jl Kramat Raya 164 Jakarta, pada Kamis (8/5/2025). (Foto: NU Online/Aji)
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf didampingi Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni menerima kunjungan Ketua Umum PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Shofiyullah Cokro beserta jajaran pengurus lainnya di Lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Salemba, Jakarta Pusat, pada Kamis (9/5/2025).
Melalui Shofi, Gus Yahya meminta agar PMII mampu karib atau dekat dengan perkembangan inovasi dan teknologi digital. Hal tersebut dapat membuat PMII menjadi relevan dengan kebutuhan zaman dan minat anak muda.
"Anak muda NU harus mengembangkan potensi diri karena ke depan tantangannya akan semakin besar, semakin berat. Jadi kita harus mengembangkan potensi kita semaksimal mungkin," kata Shofi usai menemui Gus Yahya.
Terkait agenda PMII terdekat, Shofi mengaku pihaknya akan mengadakan beberapa kegiatan yang melibatkan PBNU.
Baca Juga
Sejarah Lahirnya PMII
"Insyaallah PMII di bulan ini ada peringatan harlah, kita tunggu tanggal mainnya," jelas Shofi.
Shofi menegaskan, PMII akan bertugas melakukan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan. Di bawah kepemimpinan Shofi, PMII akan terus memberikan kajian-kajian dan gagasan perspektif Indonesia ke depan.
"Indonesia pasti butuh tokoh yang kuat, yang cerdas, makanya tugas PMII tidak mendukung dalam kapasitas mendukung atau mencalonkan orangnya siapa tapi kita akan memberikan kajian-kajian bahwasanya pemimpin ke depan harus memiliki kriteria a,b,c, dan d serta seterusnya," kata Shofi.
"Orangnya siapa pun terserah, tapi PMII memberikan semacam kajian karena itu yang kita punya, gagasan kajian ke depan Indonesia harus bagaimana dan siapa pun yang menjadi pemimpinnya harus membawa itu," tambahnya.

Melalui postingan pribadinya, Gus Yahya meminta agar kader PMII dapat membuka ruang diskusi dan selalu mengkampanyekan tentang Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) NU.
"Sekaligus penguatan kapasitas, penjamahan beragam fan keilmuan," jelas Gus Yahya.
Selain itu, Gus Yahya ingin PMII menjadi semacam tempat agar orang-orang melakukan pengembangan diri, agar menjadi kuat.
"Kami menaruh harapan besar, agar PMIl menjadi kawah candradimuka untuk membentuk kader yang cakap secara intelektual dan aktif terlibat dalam pergulatan sosial," terang Gus Yahya.