Nasional

Cerita Rombongan Jamaah Haji Asal Tanggamus: Tak Ada yang Terpisah, Kartu Nusuk Lancar

Kamis, 22 Mei 2025 | 08:00 WIB

Cerita Rombongan Jamaah Haji Asal Tanggamus: Tak Ada yang Terpisah, Kartu Nusuk Lancar

Jamaah haji Indonesia asal Tanggamus, Lampung saat mengikuti layanan bimbingan ibadah (bimbad) jelang puncak haji, Rabu (21/5/2025) di Syisyah, Makkah. (Foto: NU Online/Patoni/MCH 2025)

Makkah, NU Online

Problem jamaah terpisah karena beda syarikah dan belum terbitnya kartu Nusuk tidak terjadi pada jamaah haji asal Kabupaten Tanggamus, Lampung. Pasalnya, jamaah yang tergabung dalam JKG kloter 39 ini tidak ada yang terpisah dan kartu Nusuk langsung diterima oleh jamaah tidak lama setelah mereka sampai di Makkah.


"Alhamdulillah kita bersatu terus, jadi satu rombongan terus," ujar Petugas Haji Daerah (PHD) Tanggamus Eko Didi Armadi, Rabu (21/5/2025) di hotel Rawabi Mina, Syisyah, Makkah.


Begitu juga dengan penerbitan kartu Nusuk. Eko menjelaskan bahwa penerbitan kartu Nusuk rombongan jamaah haji Tanggamus tidak menunggu waktu lama.


"Alhamdulillah terkait penerbitan kartu Nusuk, kami nyampe di sini, tidak sampai 1 jam kartu Nusuk sudah keluar semua dan disampaikan ke kami, kami langsung bagikan ke seluruh jamaah," jelas Eko usai mendampingi jamaah haji Tanggamus mengikuti layanan bimbingan ibadah.


Jamaah haji asal Tanggamus sebanyak 387 jamaah yang tergabung dalam 10 kloter di satu hotel di Rawabi Mina.


Sepasang suami-istri bernama Rohayati dan Joko Wahyudi asal Tanggamus bersyukur terus bersama di satu hotel.


"Sejak keberangkatan kami, saya dan istri tidak pernah berpisah, termasuk satu rombongan dari sebanyak 387 tidak ada yang terpisah," ujar Joko Wahyudi saat dikonfirmasi pada kesempatan yang sama.


Kebahagiaan Joko Wahyudi dan istrinya semakin lengkap karena jamaah lansia dan disabilitas yang didampinginya juga tidak terpisah.


"Saya juga mendampingi lansia, tidak terpisah, satu kamar. Lansia yang memang menggunakan kursi roda," ucapnya.


Sebagaimana diketahui, sejumlah jamaah sempat belum menerima kartu Nusuk selama beberapa waktu. Meskipun demikian, mereka mendapatkan kartu alternatif sebagai identitas pengganti.


Kartu Nusuk ini harus dimiliki jamaah haji dari syarikah. Tanpa kartu pintar itu, jamaah tidak dapat memasuki Makkah dan Madinah. Kartu Nusuk memiliki warna dominan cokelat dan putih. Pada bagian depan terdapat foto dan data profil setiap jamaah disertai kode batang dan QR Code. Jika dipindai (scan), akan diketahui data-data jamaah seperti nama, foto, tempat tanggal lahir, nomor visa dan provider yang menerbitkannya, serta lokasi pemondokan jamaah di Mekkah.


Penerapan kartu Nusuk bertujuan untuk menghindari adanya jamaah haji ilegal, sehingga setiap jamaah yang terdaftar dan resmi akan lebih terjamin keamanannya.