Internasional

Pesan Terakhir Paus Fransiskus dalam Paskah: Seruan Kuat untuk Akhiri Kekerasan di Gaza dan Dunia

Selasa, 22 April 2025 | 10:00 WIB

Pesan Terakhir Paus Fransiskus dalam Paskah: Seruan Kuat untuk Akhiri Kekerasan di Gaza dan Dunia

Paus Fransiskus saat menyampaikan pesan Paskah Urbi et Orbi di Balkon Basilika Santo Petrus, Vatikan, Ahad (20/4/2025). (Foto: Instagram Paus Fransiskus @franciscus)

Jakarta, NU Online

Paus Fransiskus menyampaikan pesan Paskah Urbi et Orbi (berkat oleh Paus) dengan seruan mendesak untuk menghentikan kekerasan di Gaza dan konflik global lainnya. 


Dari Balkon Basilika Santo Petrus yang dihiasi tulip, Paus yang masih dalam pemulihan dari pneumonia ganda itu memberikan teks pesannya untuk dibacakan oleh Uskup Agung Diego Ravelli pada Ahad (20/4/2025) pagi.  


Dalam pesan yang penuh keprihatinan itu Paus pertama-tama menyoroti penderitaan di Tanah Suci di Timur Tengah yang ia sebut terluka oleh konflik tak berkesudahan. 


Ia secara khusus menyatakan kedekatannya dengan warga Gaza dan umat Katolik di sana yang menghadapi kematian, kehancuran, dan krisis kemanusiaan yang memilukan.  


"Aku juga memikirkan rakyat Gaza, khususnya komunitas Kristennya, di mana konflik mengerikan terus menebar maut dan kehancuran, menciptakan krisis kemanusiaan yang dramatis. Kupanggil pihak-pihak yang bertikai: hentikan tembak-menembak, bebaskan sandera, dan bantulah rakyat yang kelaparan ini meraih masa depan damai!," petikan yang tertulis pada Urbi et Orbi Paus.


Paus juga berdoa untuk stabilitas Lebanon dan Suriah, serta mendorong seluruh Gereja terus mendukung umat Kristen di Timur Tengah. Terkait  Yaman, ia mengajak semua pihak menyelesaikan krisis kemanusiaan terpanjang itu melalui dialog.
 

Paus juga memohon karunia perdamaian untuk Ukraina, Armenia, dan Azerbaijan serta agar umat dapat hidup berdampingan dalam kebebasan beragama di sejumlah wilayah konflik di Benua Afrika.


Menurut Al Jazeera dan AJ Plus, sebulan sebelum wafat, Paus masih aktif memberi dukungan psikologis kepada Gereja Katolik Palestina melalui telepon dan pesan teks walaupun kondisi kesehatannya sedang menurun. Sebuah rekaman video memperlihatkan Paus sedang berbincang dengan Pastor Paroki Gabriele Romanelli dan menanyakan kondisi dasar seperti "apa kalian bisa makan hari ini?"  


Vatikan merilis pernyataan pada Senin malam (21/4/2025) yang menyebut stroke dan kolaps kardiosirkulasi irreversible sebagai penyebab Paus meninggal dunia. Bapa Suci Umat Katolik ini sempat koma beberapa saat sebelum dinyatakan meninggal dunia.


Paus Fransiskus menyatakan keinginan dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma pada tahun 2023. Pada lokasi tersebut telah dimakamkan tujuh Paus. Paus terakhir kali yang dimakamkan di sana adalah Clement IX pada 1669. 


Pesan Paskah ini menjadi salah satu pernyataan publik terakhir Paus yang konsisten memperjuangkan perdamaian dengan menekankan perdamaian hanya mungkin terwujud melalui perlucutan senjata dan solidaritas kemanusiaan.