Kudus, NU Online
Kendati tidak masuk struktur, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) secara emosional memiliki ikatan dengan Nahdlatul Ulama. Oleh karenanya, PMII akan tetap selalu menyatu dan menjaga idiologi perjuangan NU .
Demikian penegasan yang disampaikan Ketua PC PMII Kabupaten Kudus Ahmad Amir Faisol, di sela-sela kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) PMII Komisariat Sunan Kudus di Gedung MWC NU Kecamatan Gebog Kudus jawa Tengah, Sabtu (12/11).<>
Kepada NU Online, Faisol mengatakan, PMII yang dilahirkan oleh kader-kader NU , hingga sekarang berusaha menjaga dan melestarikan faham-faham ke-NU-an di ranah perguruan tinggi.
“Kita akan tetap menjadi garda terdepan membentengi idiologi Aswaja di kalangan mahasiswa dari gerusan idiologi lain,” tandasnya.
PMII, tambah alumnus STAIN Kudus ini, akan terus berupaya menyumbangkan kader-kader terbaiknya untuk meneruskan perjuangan bersama NU di kemudian hari. Apalagi melihat perubahan zaman yang semakin modern, hedonis dan pragmatis, konsep gerakan PMII mengusung kesederhanaan cultural tetapi kaya akan ilmu pengetahuan dan ketrampilan.
“Inilah yang harus dipahami dan dilakukan kader-kader PMII menghadapi tantangan global semacam ini. Bagaimanapun kita harus tetap dalam koridor dan ajaran Islam aswaja,”tegasnya lagi.
Mapaba PMII komisariat Sunan Kudus ini merupakan pelaksanaan gelombang ketiga yang diikuti 90 peserta dari Mahasiswa STAIN Kudus. Kegiatan dimulai kamis (9/11) hingga Ahad (13/11) ini berlangsung lancar.
Redaktur : Syaifullah Amin
Kontributor : Qomarul Adib