Tsania FM, Luaskan Dakwah Pesantren di Tengah Masyarakat
NU Online · Selasa, 26 Juli 2011 | 23:05 WIB
Brebes, NU Online
Pondok Pesantren memiliki peran penting terhadap perkembangan dakwah keislaman. Selain sebagai tempat persemaian kader-kader Islam, pesantren juga tak segan terjun langsung ke tengah masyarakat untuk berdakwah di jalan Allah.
Dalam rangka meluaskan dakwah ke tengah masyarakat inilah, Pondok Pesantren Al-Hikmah 2 Brebes asuhan KH Masruri Abdul Mughni mendirikan radio pesantren yang diberi nama “ Tsania FM”. Radio pesantren yang tergabung Central Java Radio Networks (CJRN) bersama Fast FM Tegalredjo-Magelang , Gesma FM Solo, GaUL FM (Gabungan Ulama) Semarang serta Mata Air FM Rembang.<>
Berbagai program acara live pengajian pesantren secara rutin disiarkan dari radio yang mengudara di frekuensi 101.8 FM untuk wilayah Brebes, Tegal, Cirebon, Cilacap hingga sebagian wilayah Majenang ini. Seperti live pengajian Tafsir Jalalain setiap pagi, selain selasa jum’at, live pengajian Tanbighul Ghafilin serta diskusi keislaman setiap kamis malam, live pengajian alhikam dan lain sebagainya.
“Respon masyarakat terhadap berbagai acara Tsania terus meningkat. Saat ini Kami tengah menyiapkan acara khusus untuk bulan Ramadhan nanti,” tutur Faiz Setiawan salah seorang kru Tsania, Selasa (26/7).
“Beberapa pengajian pasaran Pesantren yang diasto Pengasuh dan pembina Pesantren rencananya akan kami siarkan secara langsung ketika bulan ramadhan nanti” tambahnya saat ditemui NU Online di graha media Tsania.
Redaktur : Syaifullah Amin
Kontributor : In’am Al-Fajar
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua