Tanpa Shalawat Badar, Kongres XV Muslimat NU Dianggap Tinggalkan Tradisi
NU Online · Kamis, 30 Maret 2006 | 12:37 WIB
Batam, NU Online
Pembukaan Kongres XV Muslimat NU tanpa pembacaan shalawat badar dianggap meninggalkan tradisi Muslimat NU. Hal itu diungkapkan oleh adik kandung Gus Gur, yang juga anggota Muslimat NU, Lili Khodijah Wahid. “Pembukaan kongres kemarin tidak ada shalawat badar, al-fatihah saja tidak ada, itu sudah meninggalkan tradisi Muslimat NU,” terang Lili di sela-sela Kongres XV Muslimat NU di Asrama Haji Batam Center, Batam, Kepulauan Riau (30/03)
Kongres Muslimat kali ini menurut Lili tidak seperti kongres Muslimat sebagaimana yang dikenal selama ini. Pasalnya, menurut Ketua Induk Koperasi al-Nisa ini, setiap kali pembukaan kongres mesti ada pembacaan tahlil bersama-sama. “Kongres kali ini tidak seperti kongres Muslimat NU yang saya kenal,” terangnya.
<>Lebih lanjut ia menilai bahwa ada pihak-pihak tertentu yang sengaja mengarahkan Muslimat ke arah pemikiran liberal. “Perubahan tradisi ini, menurut saya, ada yang ingin mengarahkan Muslimat NU ke arah pemikiran liberalisme,” tegasnya.
Seperti diberitakan NU Online, Kongres XV Muslimat NU dibuka oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, Rabu (29/03) kemarin. Dalam pembukaan yang digelar di Sport Hall Temenggung Abdul Jamal itu memang tak ada pembacaan tahlil, shalawat badar maupun al-fatihah. (rif)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua