Warta

Ribuan Santri Lepas Kepergian Istri Pak Ud di Tebuireng

NU Online  ·  Rabu, 9 November 2011 | 07:30 WIB

Jombang, NU Online
Ribuan santri Pondok Pesantren Tebuireng Jombang melepas kepergian istri KH Yusuf Hasyim (Pak Ud), Siti Barriyah (Nyai Barriyah) menuju peristirahatan terakhir. Jenazah almarhumah mulai bergerak dari rumah duka di Jalan Raya Cukir Kecamatan Diwek menuju komplek Ponpes Tebuireng atau berjarak sekitar 500 meter.<>

Jenazah Nyai Barriyah dibawa menggunakan ambulance berpelat merah dengan nopol B 7414 QK. Sepanjang perjalanan Jalan Irian Jaya atau depan Pondok Tebuireng padat merayap. Ribuan santri ikut mengantarkan almarhumah. Sesampai di Tebuireng, ribuan santri lainnya sudah menyambut. Dengan pakaian serba putih, mereka berjajar sepanjang pintu masuk hingga masjid induk Tebuireng.

Jenazah ibu lima anak ini disholatkan di masjid tersebut. Ribuan santri Tebuireng ikut menshalati secara bergantian. Untuk shalat gelombang pertama dipimpin oleh KH Aziz Masyhuri, pengasuh Ponpes Al-Aziziyah Denanyar Jombang. Selain ribuan santri, sejumlah kiai Jombang juga ikut sholat jenazah.

Sebelumnya, pentakziah terus berdatangan di kediaman keluarga putra pendiri NU almarhum  KH Yusuf Hasyim (Pak Ud). Hal itu menyusul meninggalnya, Siti Barriyah, istri dari Pak Ud. Hingga saat ini jenazah almarhumah masih disemayamkan di rumah duka Jalan Raya Cukir Kecamatan Diwek Jombang.

Irvan Yusuf, putra ke tiga almarhumah mengatakan, ibunya meninggal dalam usia ke 81 tahun. Nyai Barriyah di lahirkan di Madiun pada 8 Agustus 1930 dan meninggal di RS Airlangga Jombang pada 9 November 2011 sekitar pukul 02.00 WIB. Sebelumnya, istri KH Yusuf Hasyim ini menderita penyakit Hopoplastik Anemia. "Sejak dua bulan terakhir ini ibu sakit Hipoplastik Anemia," kata pria yang akrab disapa Gus Irvan ini, Rabu (9/11).

Sebelum dirawat di RS Airlangga Jombang, Nyai Barriyah sempat dirawat di RS Husada Utama Surabaya. Setelah dua minggu dirawat kondisi Bu Nyai sempat membaik. Namun beberapa hari kemudian kondisi kesehatan istri Pak Ud kembali turun. Akhirnya, Nyai Barriyah dibawa ke RS Arlingga. "Baru sehari dirawat, ibu meninggal," tambahnya.

Nyai Barriyah meninggalkan 5 putra dan 13 cucu. Sedangkan KH Yusuf Hasyim atau yang lebih akrab dipanggil Pak Ud terlebih dahulu, yakni meninggal pada 14 Januari 2007. Pak Ud merupakan paman dari KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) atau putera dari pendiri NU Hadrotusyaikh KH Hasyim Asy'ari. 

Informasi meninggalnya Nyai Bariyyah Yusuf Hasyim disampaikan pengasuh pondok pesantren Tebu Ireng, Jombang, KH Salahuddin Wahid yang juga keponakan almarhumah. "Wafat tadi dini hari sekitar pukul 2 WIB," kata Gus Solah melalui pesan singkat, Rabu (9/11).

Gus Solah menuturkan, sebelum wafat Nyai Bariyyah mengalami sakit selama tiga minggu. Rencananya almarhumah akan dimakamkan pada Rabu (9/11/2011) ini. Saat ini almarhumaham disemayamkan di kediamannya, Cukir, Jombang, Jawa Timur. "Dimakamkan jam 10 pagi," imbuh Gus Sholah.

Nyai Bariyyah Yusuf Hasyim merupakan istri satu-satunya Pak Ud. Setahun lalu, tepatnya 13 November 2010, Nyai Bariyyah Yusuf Hasyim sempat menandatangani prasasti peresmian aula KH Yusuf Hasyim di Jombang, Tebu Ireng bersama mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir.

KH Yusuf Hasyim atau yang lebih akrab dipanggil Pak Ud terlebih dahulu meninggal pada 14 Januari 2007. Pak Ud merupakan paman dari KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) atau putera dari pendiri NU Hadrotusyaikh KH Hasyim Asy'ari. 



Redaktur : Syaifullah Amin