Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sama-sama mengincar posisi calon wakil presiden untuk mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Namun, untuk menjadi pendamping calon presoden paling populer itu, PKB dan PKS yang akan berkoalisi dengan Partai Demokrat harus menunjukkan kekuatan dukungan hasil Pemilu Legislatif.<>
“Yang jadi cawapres bisa kita, bisa juga PKS. Karena PKS juga berminat,” kata Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, saat ditemui di kediaman dinasnya sebelum melakukan kampanye terbuka, di Jakarta, Rabu (1/4).
Muhaimin mengatakan, siapa yang nanti mendapat dukungan besar, tentu yang bisa mendampingi SBY. Dia juga yakin suara PKB akan lebih besar seusai pemilu nanti. “Dukungan kita nanti pasti besar, massa kita yang loyal kan banyak yang tidak terjangkau survei,” ujarnya.
Menurutnya, pilihan koalisi dengan Partai Demokrat adalah pilihan yang paling realistis. Sebab, hanya SBY capres yang jelas maju dan senada dengan PKB. “Yang lain, siapa yang jelas, Pak JK (Jusuf Kalla) juga belum jelas benar maju atau tidak,” katanya. (rif)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
3
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
4
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
5
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
6
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
Terkini
Lihat Semua