PKB: Fitnah terhadap SBY-Boediono Tanda-tanda Kemenangan
NU Online · Sabtu, 4 Juli 2009 | 05:54 WIB
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai, banyaknya aksi kampanye gelap (black campaign) yang bernuansa fitnah terhadap pasangan capres-cawapres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, merupakan tanda-tanda jelas kemenangan.
"Derasnya fitnah yang ditujukan pada SBY-Boediono adalah salah satu tanda-tanda itu. Kalau orang difitnah, dijelek-jelekkan, biasanya pasti menang," kata Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar saat acara istighotsah atau doa bersama di kantor DPP PKB, Jakarta, Sabtu (4/7).<>
Menurut Muhaimin, fitnah yang ditujukan kepada pasangan yang didukung PKB tersebut tak tanggung-tanggung, bahkan ada yang menyangkut masalah agama, yakni isu tentang istri Boediono beragama Katolik.
Selain itu, ada juga isu yang dilemparkan ke kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU) yakni jika SBY-Boediono menang, maka jamaah dan jamiyyah NU tidak akan diberi ruang sama sekali.
Isu-isu tersebut, tegasnya, jelas tidak benar dan tidak berdasar, sekedar kampanye gelap yang dimaksudkan untuk memperlemah dukungan kepada SBY-Boediono.
"Pilihan PKB kepada SBY-Boediono adalah pilihan cerdas. Kita ingin melanjutkan hal-hal yang baik yang sudah dilakukan SBY sebelumnya," katanya.
PKB sendiri, lanjut Muhaimin, sangat serius menggalang dukungan bagi kemenangan SBY-Boediono dengan mengerahkan seluruh kemampuan, termasuk mengerahkan kiai-kiai kampung dan calon anggota legislatif, baik yang jadi maupun yang tidak lolos.
"Semoga dukungan kita kepada SBY-Boediono membawa manfaat di dunia dan akhirat, termasuk membawa Indonesia mencapai tatanan yang lebih baik," katanya.
Acara istighotsah yang diikuti ratusan orang tersebut digelar untuk mendoakan agar Pilpres 2009 berlangsung damai dengan kemenangan pasangan SBY-Boediono.
Istighotsah dipimpin sejumlah kiai dari Jakarta dan daerah, di antaranya , KH Abdul Hayyi Naim, KH Muchlas Dimyati Rois, KH Mujib Chudori, KH Abdul Ghofur, dan KH Aziz Manonjaya. (rif)
Terpopuler
1
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
2
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M
3
Hilal Terlihat, PBNU Ikhbarkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025
4
Gus Baha Ungkap Baca Lafadz Allah saat Takbiratul Ihram yang Bisa Jadikan Shalat Tak Sah
5
Pengrajin Asal Cianjur Sulap Tenda Mina Jadi Pondok Teduh dan Hijau
6
Pos-Pos Petugas Penentu Kelancaran Lalu Lintas Jamaah di Jamarat Mina
Terkini
Lihat Semua