PKB Dukung Presiden tentang Dugaan Motif Politik di Balik Ledakan Bom
NU Online · Jumat, 17 Juli 2009 | 10:54 WIB
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendukung pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang dugaan adanya motif politik di balik aksi teror bom di hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, Jakarta, Jumat (17/7) pagi tadi.
Jika itu memang benar-benar terjadi, maka aparat keamanan harus menindak tegas siapa pun pelakunya, termasuk “otak” atau perancang aksi biadab itu. “Siapa pun pelakunya atau ‘otak’ aksi itu, harus ditangkap meski dia tokoh politik nasional,” ujar Ketua DPP PKB, A. Niam Salim, kepada wartawan di Jakarta, Jumat sore.<>
Namun demikian, katanya, penyelidikan yang dilakukan aparat keamanan dan penegak hukum jangan hanya berfokus pada satu pihak. Penyelidikan juga harus dikembangkan pada pihak mana pun yang dicurigai.
Niam juga mengaku tidak menutup kemungkinan pelaku ledakan bom itu dari kalangan aktivis Jemaah Islamiyah (JI). “Tapi, entah itu (pelakunya) JI, tokok politik, aktivis pergerakan, tetap harus diselidiki secara menyeluruh,” tandasnya.
Presiden Yudhoyono memerintahkan pada jajaran kepolisian untuk menangkap pelaku pengeboman itu, tidak peduli siapa pun orangnya dan latar belakang politiknya.
Ia juga meminta otak dan penggerak aksi terorisme itu ditangkap dan dibawa ke penegak hukum. Termasuk jika aksinya berhubungan dengan Pemilu Presiden.
Dalam kesempatan yang sama, PKB menyatakan mengutuk keras aksi teror bom itu sebagai tindakan biadab, keji, dan sekaligus merupakan teror bagi demokrasi dan kemanusiaan.
Ledakan bom itu, menurut PKB, telah nyata mengganggu stabilitas keamanan, merusak demokrasi, dan memperburuk citra Indonesia di mata masyarakat dunia. “Bangsa Indonesia harus melawan segala bentuk terorisme kapan pun, di mana dan siapa pun pelakunya.” (rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Akhir Safar, Songsong Datangnya Maulid
2
Gaji dan Tunjangan yang Terlalu Besar Jadi Sorotan, Ketua DPR: Tolong Awasi Kinerja Kami
3
KPK Tetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer dan 10 Orang Lain sebagai Tersangka Dugaan Pemerasan Sertifikat K3
4
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
5
Prabowo Minta Proses Hukum Berjalan Sepenuhnya untuk Wamenaker yang Kena OTT KPK
6
Pemerintah Berencana Tambah Utang Rp781,9 Triliun, tapi Abaikan Efisiensi Anggaran
Terkini
Lihat Semua