Warta

Pengurus dan Jamaah Nahdliyyin Diminta Jaga Amanah

NU Online  ·  Selasa, 20 September 2011 | 00:50 WIB

Pekalongan, NU Online

Para pengurus NU yang baru dilantik dan warga Nahdliyyin diharapkan mampu menjaga amanah organisasi dengan baik. Menjalankan aktifitas rutinan seperti yasinan, tahlil, manaqib  dan majelis-majelis lainnya adalah salah satu cara pengurus dan warga Nahdliyyin menjaga amanah organisasi.<>

Harapan ini disampaikan Pejabat Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan H Muslih Chudlori saat memberikan sambutan pada acara Halal Bi Halal Pelantikan Pengurus Ranting NU dan Peresmian Kantor MWC NU Bojong Kabupaten Pekalongan akhir pekan kemarin. 


Lebih lanjut, Muslih menyatakan, Nahdlatul Ulama sebagai sebuah organisasi sosial keagamaan, selalu memegang teguh prinsip tawazun, tawasuth, tasammuh dan al-'adalah.


"Aktifitas NU tidak pernah lepas dari pendidikan, dakwah, ekonomi dan sosial. Akan tetapi dalam perjalanannya, NU selalu tersandung kerikil politik dan budaya, sehingga dapat mengganggu kekompakan dan kesolidan yang telah dibangun dengan susah payah," tutur Muslih.



Jam'iyyah Nahdlatul Ulama, menurut Muslih, diibaratkan sebagai sebuah kendaraan kereta api yang telah memiliki rel dan jalur yang telah yang tidak bisa ganti jurusan atau trayek seperti taksi maupun kendaraan carteran lainnya. 


Menurut Muslih yang juga Kepala Madrasah Aliah (MA) godaan politik yang selalu muncul setiap saat diibaratkan tersandung kerikil meski tidak terlalu sakit, akan tetapi karena sering, lama lama bisa bengkak atau luka, demikian pula NU yang dapat dipastikan dalam kurun lima tahun pasti kesandung politik pilkada, pilpres, pemilu legislatif dan pilgub.

 

"Meski NU telah kembali ke khittah 1926, akan tetapi masih banyak di kalangan warga nahdliyyin yang ingin membawa NU dalam dunia politik, akibatnya bangunan yang ditata dengan susah payah kembali goyah akibat tergoda dengan politik sesaat," tandasnya. 

 

 

Redaktur     : Syaifullah Amin

Kontributor : Abdul Muiz