Jakarta, NU Online
Meskipun sudah dikecam oleh banyak fihak, termasuk oleh kalangan non muslim, masih ada saja media massa yang ingin mengail di air keruh dan tidak peka terhadap psikologi umat Islam dengan mengatasnamakan kebebasan berekspresi.
Salah satu media milik Jawa Pos Group Tabloid Gloria merupakan media di Indonesia yang ikut memuat ulang gambar-gambar yang menghina Nabi Muhammad tersebut. ”Saya kira ada motivasi lain. Kami sangat menyesalkan karena Jawa Pos Group tidak peka, karena pasarnya umat Islam,” kata Ketua PBNU Masdar F. Mas’udi, Jum’at.
<>Masdar menilai, meski Pemred Tabloid Gloria, David da Silva telah meminta maaf, protes tetap saja ada. Ia melihat Jawa Pos Group tidak peka dengan emosi umat Islam terhadap karikatur ini.
Karenanya, Masdar pun meminta agar pemuatan karikatur nabi ini menjadi kasus terakhir kali di Indonesia. Terlebih bagi Jawa Pos Group yang telah terkena kasus serupa sebelumnya, yakni pada Rakyat Merdeka Online. ”Sebaiknya jangan dimuatlah. Tahan dulu, ini akan tambah reaksi umat Islam,” tuturnya.
Masdar juga meminta agar semua perusahaan di bidang media tidak hanya berhitung bisnis dan pasar, sehingga tergoda untuk ikut-ikutan memuat kartun nabi yang mendapat banyak kecaman itu. ”Jangan berkepanjangan. Jangan hanya berfikir pasar, kalau dijual memang sangat laku, tapi fikirkan sensitivitas umat,” tambahnya.
Pers dalam kasus ini disarankan taidak terus membuat situasi memakin panas. Selain itu, umat Islam khususnya warga nahdliyyin diminta tidak pula mudah terpancing. (dc/mkf)
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
3
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
4
Gencatan Senjata Israel-Hamas
5
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
6
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
Terkini
Lihat Semua