PBNU Dukung Pendirian Kepengurusan Komisariat IPNU-IPPNU di Sekolah
NU Online Ā· Jumat, 12 Juni 2009 | 02:24 WIB
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyambut baik serta mendukung upaya pendirian kepengurusan komisariat Ikatan Pelajar NU dan Ikatan Pelajar Putri NU di setiap sekolah, madrasah maupun pesantren. Hal itu merupakan kebutuhan yang sangat mendesak sebagai bagian dari strategi pengkaderan NU.
āTujuannya jelas, agar para pelajar dan santri dapat dikenalkan dan diajak untuk mencintai NU sejak dini, untuk kemudian dikader secara lebih intensif menjadi kader NU melalui ākawah candradimukaā IPNU dan IPPNU,ā kata Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi, kepada NU Online, di Jakarta, Kamis (11/6) kemarin.<>
Jika pengkaderan yang dimulai dari tingkat sekolah, madrasah dan pesantren itu berjalan baik, ujar Hasyim, NU tidak akan kewalahan lagi untuk mencari kader yang dapat mengemban amanat nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
Menurut dia, IPNU dan IPPNU merupakan āgarda terdepanā pengkaderan NU. Maka, perlu dukungan untuk bisa memaksimalkan peran dan fungsinya. Sudah seharusnya IPNU dan IPPNU difasilitasi agar bisa melakukan kaderisasi di sekolah NU yang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan Maarif NU dan pesantren di lingkungan Rabithah Maāahid Islamiyyah (RMI).
Ia menambahkan, kaderisasi terhadap generasi muda NU merupakan hal yang mutlak harus dilakukan. Melalui kaderisasi yang masif dan terarah, akan terlahir generasi NU yang militan dan unggul serta siap melanjutkan estafet perjuangan ulama NU
āKaderisasi yang dimaksud bukanlah hal yang instan, melainkan proses panjang yang seharusnya dilakukan dengan sepenuh hati dengan mensinergikan seluruh potensi yang ada,ā terang Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, Jawa Timur, itu.
Hal serupa dikatakan Ketua Umum Pimpinan Pusat IPNU, Idy Muzayyad. Menurutnya, pendirian kepengurusan komisariat itu merupakan upaya āmempertemukan dua dunia: sekolah umum yang mengajarkan ilmu umum dan pesantren yang kental dengan nuansa agama.ā
Tujuannya, imbuh dia, agar santri dapat bergaul dan bergumul dengan alam sekolahan. Sebaliknya, pelajar dapat menyerap tradisi keilmuan pesantren. Kader IPNU adalah mereka yang mampu mengombinasikan model pendidikan sekolah dan pesantren.
āMaka terciptalah pelajar yang juga santri karena tidak lepas dari tradisi pesantren dan nilai Islam Aswaja, serta santri yang tidak gagap dengan perubahan dan bisa selalu āMempertahankan (tradisi) lama yang baik dan melakukan inovasi terhadap hal baru yang lebih baikā,ā terang Idy. (rif)
Terpopuler
1
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
2
Kronologi 3 WNI Tertangkap di Gurun Pasir Hendak Masuk Makkah, 1 Orang Meninggal
3
Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
4
Alasan Tanggal 11-13 Dzulhijjah Disebut Hari Tasyrik dan Haram Berpuasa
5
Gus Yahya: Ketegasan dan Konsolidasi Internasional Kunci Wujudkan Solusi Palestina-IsraelĀ
6
7 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam RUU Sisdiknas bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Terkini
Lihat Semua