Muslimat NU Bangkalan Mengaku Sering Dapat Teror
NU Online · Sabtu, 13 Desember 2008 | 02:39 WIB
Menjelang Pilkada Jawa Timur “putaran ketiga”, sejumlah anggota Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bangkalan, Madura, mengaku sering mendapat teror dari orang yang tidak bertanggung jawab. Mereka mengaku merasa tidak nyaman.
Ketua Pengurus Cabang Muslimat NU Kabupaten Bangkalan, Hj Salimah Cholil, yang mengalami teror tersebut, mengatakan, pihaknya merasa selalu diawasi oleh petugas dari Kecamatan Socah, terutama saat menggelar pengajian. Ia tidak mengetahui pasti alasan petugas mengawasi kegiatannya.<>
Perihal itu juga telah ia sampaikan pada Ketua Umum (nonaktif) Pengurus Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa saat bersilaturrahim ke Pondok Pesantren Salafiyah Syaichona Cholil II di Jalan KH Mohamad Kholil, Bangkalan, Jumat (12/12).
"Apanya yang mau diawasi, lha wong hanya kegiatan pengajian biasa yang kami lakukan. Meskipun masih jauh hari sebelum pencoblosan Pilgub Jatim," jelas Nyai Salimah.
Nyai Salimah menambahkan, alasan petugas melakukan pengawasan terhadap kegiatan pengajian Muslimat NU karena berhembus kabar kalau Khofifah bakal datang dan membagi-bagikan sembako. Namun hal itu tidak ada dan tidak akan terjadi, sebab sebelumnya memang tidak ada pemberitahuan jika bakal ada pembagian sembako.
"Ternyata terbukti benar, hingga kegiatan pengajian selesai, ibu Khofifah tidak hadir dan enggak ada pembagian sembako kepada anggota Muslimat NU," ucapnya.
Mendengar keluhan itu, Khofifah yang juga Calon Gubernur Jatim, mengatakan, kalau memang ada petugas yang mengawasi anggota Muslimat NU saat melakukan pengajian, agar didoakan saja supaya yang bersangkutan juga bisa mendapatkan pahala dan keselamatan.
"Lebih-lebih petugas yang mengawasi tadi jatuh cinta pada anggota Muslimat, itu kan suatu perbuatan yang baik. Saya meminta kepada ibu-ibu anggota Muslimat jangan terlalu menanggapi dengan serius," pinta Cagub pasangan Mudjiono itu.
Khofifah berharap, pelaksanaan Pilkada Jatim putaran pengulangan di Bangkalan dapat berjalan aman, lancar, jujur dan adil, sehingga tercipta suatu pesta demokrasi yang betul-betul sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
"Yang mengesahkan pelaksanaan Pilgub Jatim adalah masyarakat Bangkalan dan Sampang. Maka, ibu-ibu Muslimat diharapkan datang ke Tempat Pemungutan Suara saat pencoblosan nanti. Pilih yang sesuai hati nurani, jika ibu-ibu Muslimat sudah mantap terhadap salah satu pasangan, coblos saja," ujarnya. (ant/sbh)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
5
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua