Krisis Gaza, Gus Dur Kritik PBB yang Terlalu Menurut pada Amerika
NU Online · Jumat, 9 Januari 2009 | 00:20 WIB
Krisis di Gaza, Palestina, yang sudah 14 hari, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengeritik keras sikap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Menurutnya, Dewan Keamanan yang memiliki peran penting di PBB, terlalu menurut pada Amerika Serikat.
"Sedangkan yang lain bisanya cuma ngomel-ngomel tapi tidak bisa berbuat apa-apa," kata mantan presiden itu kepada wartawan usai menghadiri Konferensi Rekonsiliasi Nasional Merajut Akar Kebangsaan Indonesia di Yogyakarta, Kamis (8/1).<>
Mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu juga meminta pihak Palestina—Hamas maupun Fatah—dan Isreal kembali ke meja perundingan. Jika tidak, jumlah rakyat tak berdosa yang menjadi korban perang akan semakin banyak.
"Keduanya harus berunding dan bernegosiasi. Jika tidak, rakyat Palestina akan habis karena mesin perang Israel itu jauh di atas mesin perang Palestina. Saya `nge-blok` rakyat Palestina, karena itu saya tidak tega melihat mereka jadi korban perang. Kasihan mereka. Persoalan Palestina dan Israel itu politik, bukan agama," ungkap Gus Dur.
Perang Palestina-Israel lebih disebabkan masalah politik atau perebutan wilayah. Palestina ingin menjadi negara sendiri. Dan, Israel pun demikian.
Sebelumnya, Gus Dur menyebut “kaum konservatif” Israel di balik serangan mematikan yang telah menewaskan lebih dari 600 warga sipil dan melukai sekira 2500 orang itu.
“Segala tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kaum konservatif Israel ini tidak akan pernah bisa menyelesaikan konflik di sana (Palestina dan Israel),” ujar Gus Dur.
Ia menegaskan, penyelesaian masalah melalui jalan kekerasan justru akan mengarahkan Palestina dan Israel pada kehancuran. Serangan itu, katanya, merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan prinsip-prinsip perdamaian yang tengah diusahakan di Timur Tengah, khususnya di Palestina. (man)
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
Kesejahteraan Guru Terancam, Kemendikdasmen Hanya Dapat 7% dari Rp757 Triliun Anggaran Pendidikan
3
DPR Ketok Palu, BP Haji Kini Sah Jadi Kementerian
4
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
5
Khutbah Bahasa Jawa: Bungaha kelawan Rahmat Paling Agung — Kanjeng Nabi Muhammad saw
6
Khilaf dan Kurang Cermat, PBNU Minta Maaf Telah Undang Peter Berkowitz
Terkini
Lihat Semua