Konferwil NU Jateng Harus Jadi Sarana Perenungan Pasca-Pilgub
NU Online · Kamis, 3 Juli 2008 | 21:20 WIB
Konferensi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah di Pondok Pesantren Al-Hikmah, Kabupaten Brebes, 11-13 Juli nanti, harus jadi sarana perenungan bagi para petingginya, terutama pasca-hajatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) pada 22 Juni lalu.
Salah satu bahan perenungannya adalah keterlibatan Ketua (nonaktif) Pengurus Wilayah NU Jateng, Mohamad Adnan, sebagai calon wakil gubernur. Juga beberapa tokoh NU lainnya yang turut berkompetisi dalam pesta demokrasi lokal tersebut.<>
Hal tersebut diungkapkan Noor Rosin, mantan Wakil Ketua Majelis Wakil Cabang NU Brebes, Kabupaten Brebes, Jateng, yang juga Anggota DPRD kabupaten setempat, di kantornya, Kamis (3/7) kemarin.
“Saatnya, NU komitmen terhadap Khittah 1926. Jangan lagi ada dua dusta dan pecundang di antara kita,” kritik Rosin seperti dilaporkan Kontributor NU Online, Wasdiun.
Selain itu, menurutnya, Konferwil juga jangan hanya berfokus pada proses pemilihan ketua tanfidziyah PWNU Jateng. Forum tersebut juga semestinya dijadikan sarana penataan dan perbaikan organisasi. “Kalau terus-menerus tak berbenah, akhirnya NU akan dilecehkan,” pungkasnya.
Ia mengusulkan agar dalam Konferwil juga dipertimbangkan tentang keseimbangan komposisi kepengurusan PWNU Jateng antara perempuan dan laki-laki. Hal itu penting agar tercipta keseteraan gender.
“Meski NU sudah memiliki badan otonom yang mengurus keperempuanan, seperti Muslimat NU, Fatayat NU dan IPPNU, tapi kalangan perempuan juga perlu diakomodir di kepengurusan NU. Namanya rumah tangga NU, selain ada ‘bapaknya’, seharusnya memiliki ‘ibu’, dong. Agar seimbang,” usulnya.
Rosin tidak menargetkan berapa persen perempuan yang harus masuk kepengurusan NU. “Saya yakin, dari akademisi banyak perempuan NU yang memiliki kemampuan menjadi pengurus wilayah. Jadi, untuk kesetaraan gender, harus ada perempuannya,” tandasnya. (rif)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
Terkini
Lihat Semua