Khofifah Keseleo Lidah Sebut Jusuf Kalla "Bapak Presiden"
NU Online · Jumat, 29 Mei 2009 | 11:39 WIB
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, keseleo lidah menyebut Jusuf Kalla sebagai "presiden". "Bapak presiden Jusuf Kalla yang kami hormati...," ujar Khofifah.
Peristiwa tersebut terjadi saat Khofifah menyampaikan pidato pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Muslimat NU di Gedung Celebes Convention Center, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (29/5) siang.<>
Orang yang dimaksud, Kalla, yang juga hadir pada kesempatan itu pun terlihat tersenyum lebar. Para hadirin peserta Rakernas itu juga serempak tertawa. Pasalnya, Kalla jelas-jelas masih menjabat sebagai Wakil Presiden (Wapres) RI.
Entah disengaja atau tidak Khofifah menyebut Kalla sebagai presiden itu. Namun, ia mengadopsi sekaligus mengutip motto pasangan capres-cawapres, Jusuf Kalla-Wiranto: “Lebih Cepat Lebih Baik” dalam pidatonya. Ia mengatakan, Muslimat NU akan terus melakukan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan yang dimaksud, katanya, tentu harus lebih cepat.
“Makin cepat layanan yang diberikan Muslimat NU kepada masyarakat, maka akan lebih baik,” ujar mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan itu dengan nada tegas.
Ia menambahkan, kader Muslimat NU harus berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan. Khofifah pun mengutip ayat Al Quran yang berbunyi “fastabiqul khoirot” (makna harafiah: berlomba-lomba dalam kebajikan). “Saya kira, fastabiqul khoirot itu bisa berarti ‘lebih cepat lebih baik’,” katanya disambut tepuk tangan para hadiri.
Keseleo lidah serupa juga terjadi saat Ketua Panitia Daerah Rakernas, A. Majdah Agus Arifin Nu’mang, menyampaikan pidato. Ia yang mendapat giliran berpidato sebelum Khofifah, mengatakan, “Yang Kami Hormati Bapak Presiden Jusuf Kalla…” Kontan saja para hadirin serempak tertawa. (rif/saz)
Terpopuler
1
Niat Puasa Arafah untuk Kamis, 5 Juni 2025, Raih Keutamaan Dihapus Dosa
2
Laksanakan Puasa Tarwiyah Lusa, Berikut Dalil, Niat, dan Faedahnya
3
Menggabungkan Qadha Ramadhan dengan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Bolehkah?
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Ketentuan, Doa, dan Amalan Sunnah Saat Wukuf di Arafah
Terkini
Lihat Semua