Ketua Front Pembela Islam (FPI) Pekalongan, Jawa Tengah, menyesalkan aksi sejumlah aktivis dan warga Nahdlatul Ulama (NU) yang menuntut pembubaran organisasinya. Sebab, antara NU dan FPI memiliki tujuan sama: menegakkan Islam meski berbeda cara.
"Mereka (NU) saudara-saudara kami, dan kita sudah mulai melakukan konsolidasi bersama untuk menyamakan persepsi dan mencegah yang tidak diinginkan," kata Ketua FPI Kota Pekalongan, Abu Ayyas, di Pekalongan, Rabu (4/6)<>
Ia berharap berharap, insiden penyerangan massa FPI terhadap aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyaninan (AKKBB) di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, 1 Juni lalu, dapat diselesaikan dengan dialog dan tidak berimbas ke daerah.
Di Kabupaten Pekalongan, Pimpinan Derah Muhammadiyah, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Pelajar IPNU setempat mengutuk tragedi Monas itu.
Ketua PD Muhammadiyah, Imam Nurdin, mengatakan, tindakan FPI justru mencederai Islam. Karena agama Islam tidak menghendaki kekerasan atau pemaksaan kehendak kepada pihak lain.
Ketua Pengurus Cabang PMII Pekalongan, Abdul Qoyum, menambahkan, pemerintah harus tegas mengambil keputusan terhadap FPI supaya menghindari tindakan penghakiman oleh massa. "Semuanya kembali pada pemerintah untuk bersikap tegas," tandasnya. (okz/man)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
3
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
4
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
5
Innalillahi, Menag 2009-2014 Suryadharma Ali Meninggal Dunia
6
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
Terkini
Lihat Semua