Kemiskinan, Tantangan Terberat Bagi Minoritas Muslim Non-OKI
NU Online · Jumat, 16 Maret 2007 | 12:33 WIB
Jakarta, NU Online
Para Duta Besar 57 negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) di Washington, melakukan pertemuan informal pada Kamis (15/3) untuk membicarakan nasib minoritas Muslim di negara-negara non-OKI, khususnya AS.
Siaran pers OKI, Jumat, menyebutkan, pertemuan informal para Dubes OKI di ibukota AS tersebut diprakarsai oleh Malaysia selaku ketua OKI.
<>Sementara itu, Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OKI), Prof. Ekmeliddin Ehsanoglu, dalam pidato di depan pertemuan ke-7 Kelompok Pakar dari negara-negara OKI yang berlangsung di Markas Besar OKI di Jeddah, Arab Saudi, pekan lalu, mengimbau negara-negara anggota OKI untuk memberi perhatian besar bagi masalah yang dihadapi warga minoritas Muslim diberbagai negara non-OKI.
"Tantangan terberat yang dihadapi kaum minoritas Muslim itu adalah kemiskinan, buta aksara dan penyakit mematikan. Oleh karena itu, dunia Islam hendaknya memberi perhatian serius bagi minoritas Muslim di negara-negara non-OKI tersebut," kata Sekjen Ehsanoglu.
Pada kesempatan itu, Prof Ehsanoglu juga memperingatkan bahwa jika tantangan tersebut tidak bisa diatasi, maka pada gilirannya membuat mereka tidak dapat mempertahankan lagi identitasnya sebagai Muslim.
Disebutkan, Sekjen OKI saat ini melakukan kontak intensif dengan organisasi-organisasi non-pemerintah (NGOs) di Eropa, Amerika Latin, dan Afrika untuk mengadakan simposium dan lokakarya sebagai upaya tukar pikiran guna mencari jalan keluar mengatasi persoalan tersebut. (ant/mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
2
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan MuharramÂ
3
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
4
Suami Bersumpah Tidak Menggauli Istri, Apakah Jatuh Talak?
5
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
6
Alasan di Balik Kiai Mulai Pengajian di Hari atau Malam Rabu
Terkini
Lihat Semua