Pengurus Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menyampaikan catatan kritis atas sistem pengkaderan di tubuh Gerakan Pemuda Ansor NU yang notabene adalah seniornya sendiri di lingkungan organisasi NU. IPNU menilai Ansor belum amampu menghadirkan sistem pengkaderan yang efektif sesuai dengan dinamika zaman.
Dalam surat elektronik yang diterima NU Online, Ahad (16/1), Ketua Umum PP IPNU Ahmad Syauqi berharap dalam usianya yang telah mencapai lebih lebih dari 70 tahun saat diselenggarakannya Kongres XIV di Surabaya, Ansor mampu menghadirkan sistem pengkaderan yang efektif sesuai dengan dinamika zaman.<>
“Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, Ansor harus mampu mendesain sistem pengkaderan yang baik dan efektif dengan menggunakan kelebihan teknologi informasi,” katanya sembari menegaskan bahwa pengkaderan merupakan kata kunci dalam rangka meningkatkan kwalitas sumberdaya manusia Ansor.
Menurut Syauqi, aktifitas-aktifitas yang dilakukan dalam sistim pengkaderan NU, tak terkecuali Ansor, harus didasarkan pada kwalitas SDM yang unggul dan ditopang menejemen organisasi yang mantab. Sistem pengkaderan tidak cukup hanya penenaman ideologisasi Ahlus Sunnah waljama’ah (Aswaja) tetapi juga harus ditambah dengan menejemn life skill, seperti entreprenership, kepemimpinan dan cilmate change untuk menjaga ekosistem.
Ditambahkan, melalui pelaksanaan Kongres XIV di Surabaya PP IPNU juga berharap Ansor tetap menegaskan diri sebagai benteng multikulturalisme di Indonesia. Hal ini terkait dengan masih maraknya aksi kekerasan dan konflik yang mengatasnamakan agama. (nam)
Terpopuler
1
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
2
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
3
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
4
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
5
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
6
Dirut NU Online Dorong PCNU Kota Bekasi Perkuat Media dengan Ilmu Pengetahuan
Terkini
Lihat Semua