Indonesia Bisa Memediasi Negara Arab untuk Hentikan Agresi Israel ke Gaza
NU Online · Senin, 12 Januari 2009 | 07:57 WIB
Pemerintah Indonesia bisa memediasi negara-negara Arab untuk segera menghentikan agresi Israel ke Jalur Gaza, Palestina. Sebab, Indonesia memiliki posisi yang kuat dan dipandang sebagai negara besar bagi bangsa-bangsa Arab.
Demikian dikatakan Dr H Ibnu Burdah, Pengamat Politik Timur Tengah yang juga Ketua Pusat Kajian Timur Tengah pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, dalam dialog bertajuk “Konflik Israel-Palestina” di Yogyakarta, Ahad (11/1) kemarin.<>
Menurut Burdah, pengiriman relawan perang atau “mujahid” untuk melawan militer Israel ke medan perang, bukanlah langkah yang baik. Hal itu tidak akan memecahkan masalah dan justru akan menambah persoalan baru.
Ia menjelaskan, kepentingan Israel menyerang basis perlawanan pejuang Palestina di Gaza itu untuk melemahkan gerakan Hamas. Pasalnya, kelompok pejuang militan itu telah memenangi pemilu Palestina pada 2006 silam.
“Pasca wafatnya Yaser Arafat (pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina), pemilu dimenangi kelompok Hamas. Jajak pendapat di Palestina terbaru mengungkapkan bahwa 70 persen rakyat Palestina memilih Hamas,” jelas Burdah yang juga aktivis Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Yogyakarta.
Hamas, katanya, juga merupakan kekuatan militan yang getol menginginkan Israel hengkang dari bumi Palestina tanpa syarat apa pun. Hamas juga kelompok militan yang terdiri dari kaum inteletual dan terkenal dengan ketaatannya pada agama. Israel dan Amerika Serikat menyebut Hamas sebagai teroris.
“Pada Januari ini, Palestina semestinya menggelar pemilu, namun batal karena konflik terlanjur pecah. Sementara, Israel juga akan melangsungkan pemilu pada sekitar bulan Maret mendatang,” papar Burdah. (ron)
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
Kesejahteraan Guru Terancam, Kemendikdasmen Hanya Dapat 7% dari Rp757 Triliun Anggaran Pendidikan
3
DPR Ketok Palu, BP Haji Kini Sah Jadi Kementerian
4
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
5
Khutbah Bahasa Jawa: Bungaha kelawan Rahmat Paling Agung — Kanjeng Nabi Muhammad saw
6
Khilaf dan Kurang Cermat, PBNU Minta Maaf Telah Undang Peter Berkowitz
Terkini
Lihat Semua